MBC. Bila reshuffle kabinet kembali dilakukan Presiden Joko Widodo, maka akan lebih baik bila dipilih sosok yang profesional dan bukan orang partai untuk menggantikan menteri yang saat ini menjabat.
"Jangan sampai reshuffle terkesan hanya karena ada pesanan partai. Atau hanya karena intervensi partai," kata pengamat politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Kamis, 31/12).
Asep menilai bila kebutuhan akan reshuffle kabinet memang sangat relevan. Resfhuffle kabinet ini diperlukan untuk meningkatkan performa dan kinerja pemerintatahan.
Paling tidak, lanjut Asep, ada empat kebutuhan mengapa reshuffle menjadi niscaya. Pertama, untuk menjada soliditias kabinet yang belakangan mulai nampak rapuh dan tidak saling bersinergi satu sama lain. Kedua, untuk menjaga reputasi pemerintah dan menteri yang sudah mendapat cap buruk dari publik harus diganti.
Ketiga, lanjut Asep, untuk meningkatkan akselrasi beberapa kementerian yang nampak kedodoran. Dan keempat, untuk menjaga stabilitas politik di masa-masa mendatang. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA