Kepala Kepolisian RI, Jenderal Pol Badrodin Haiti menjelaskan telah mengidentifikasi informasi mengenai ancaman menjelang akhir tahun 2015.
Badrodin membenarkan adanya informasi soal ancaman di bulam Desember dari Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat, Australian Federal Police (AFP), dan dari Singapura.
"Kami melakukan langkah-langkah dan upaya prefentif, kita siapkan (status) siaga 1," kata Badrodin saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Senin (21/12).
Meski mendapat informasi dari badan investigasi milik Amerika Serikat dan kepolisian luar negeri, Badroedin tidak secara spesifik menyebutkan adanya ancaman terorisme pada acara perayaan Natal 2015 dan pergantian Tahun Baru 2016. Informasi itu tersebut, papar Badroedin hanya menyebutkan, ada potensi ancaman pada bulan Desember 2015.
"Kita temukan tidak sebutkan spesifik untuk Natal dan Tahun Baru. Tapi kita monitor terus kelompok-kelompok yang terdata di kami. Termasuk jaringan internasional dan mencurigai kelompok-kelompok lain," kata Badrodin.
Diketahui, belum lama ini Detasement Khusus 88 Antiteror Polri menangkap 9 terduga teroris di 5 wilayah berbeda di Indonesia. 9 terduga itu ditangkap dalam waktu 3 hari, dari tanggal 18, 19, dan 20 Desember kemarin.
Mereka yang ditangkap itu merencanakan melakukan aksi teror di masyarakat berupa peledakan bom yang akan dirakit. Dari penangkapan itu, Densus 88 kemudian mengamankan sejumlah benda yang diduga terkait dengan rencana aksi teror itu. Di antaranya paralon, karbit, gotri, parang, buku tentang jihad, buku pelajaran kimia, parafin, paku, paspor, switching, buku intelijen, dan peta wilayah Jabotabek.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA