Sempat menjadi sorotan secara nasional karena dianggap paling rawan konflik dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015, namun ternyata pelaksanaan pilkada tersebut berjalan lancar di Sumatera Utara. Meski terdapat 12 gugatan yang masuk ke Mahkamah Konstitusi, namun secara keseluruhan proses tahapan pilkada tersebut berjalan dengan lancar dan tidak memicu gejolak ditengah masyarakat.
Ketua KPU Sumatera Utara, Mulia Banurea mengatakan keberhasilan ini menjadi indikasi kedewasaan masyarakat Sumatera Utara dalam berpolitik dan juga menjadi gambaran keberhasilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) dalam menjalankan tugas masing-masing.
"KPU Sumatera Utara dan KPU Kabupaten/kota tidak akan berhasil menyelenggarakan Pilkada ini tanpa adanya dukungan penuh dari jajaran FKPD mulai dari jajaran Plt Gubernur Sumatera Utara, Kapolda Sumut dan para Kapolres, Pangdam I/BB dan para Dandim, serta pengawasan dari Bawaslu Sumut dan para Panwaslu," katanya,Senin (21/12).
Mulia mengakui, sebagai provinsi dengan jumlah kabupaten/kota terbanyak yang menggelar pilkada serentak se-Indonesia, Sumatera Utara menjadi sorotan di tingkat pusat. Hal ini menurutnya wajar mengingat terjadinya konflik dan kerusuhan pada penyelenggaraan pilkada beberapa waktu lalu. Hal iniilah yang menurutnya menjadi bahan evaluasi sehingga mereka dengan intens menjalin komunikasi dengan FKPD untuk mendukung pelaksanaan Pilkada serentak tersebut.
"Alhamdulillah sejauh ini seluruhnya lancar, pemetaan-pemetaan daerah konflik dan upaya mencari solusi dengan menggandeng unsur FKPD dan seluruh stakeholder lainnya," ungkapnya.
Terkait masuknya gugatan dari 12 daerah ke MK, Mulia menyebutnya sebagai "jalur" penyelesaian sengketa yang tepat. Mengingat aturan dalam undang-undang juga mewajibkan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) diselesaikan melalui jalur gugatan di MK.
"Kita mengapresiasi upaya para pasangan calon yang belum terima hasil pilkada untuk menggugat ke MK. Karena memang itulah jalurnya. Tentunya kita juga berharap keputusan dari MK dapat diterima semua pihak nantinya," demikian Mulia.[rgu]
KOMENTAR ANDA