post image
KOMENTAR
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, DR. Rizal Ramli mengisktrusikan Kementerian Kelauatan dan Perikanan untuk mengirim Tim Satuan Petugas (Satgas) Ilegal Unreported Unfishing (IUU) ke Laut Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Hal itu dilakukan setelah RR sapaan akrab Rizal Ramli mendengarkan keluhan para nelayan Sibolga yang geram dengan penggunaan pukat harimau atau illegal fishing yang masih marak terjadi di wilayah mereka.

"Bapak, tolong sampaikan kepada Bapak Presiden Jokowi dari semua kami di sini, kalau di sekitar Laut Sibolga masih banyak nelayan yang memakai pukat harimau dengan perlindungan dari anggota DPRD dan anggota TNI," kata salah satu nelayan dengan nada tinggi kepada RR usai acara penyerahan 1000 kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan kepada nelayan di Pelabuhan Sibolga, Rabu (17/12).

Selang berapa waktu, dalam kesempatan menjawab pertanyaan. RR mengatakan sebelum beranjak pergi dari Sibolga, dirinya akan menghubungi Tim Satgas IUU milik KKP buat mengirim anggotanya ke wilayah perairan Sibolga.

"Saya akan telepon satgas illegal fishing ke Sibolga. Pukat harimau itu memang rakus, itu sampai ikan-ikan kecil diambilin. Harus segera dihabisi," ujar RR.

Tak menunggu waktu lama, usai acara dialog dengan nelayan itu, tepatnya di tengah acara jumpa pers berlangsung, RR berbicara melalui telepon selulernya secara langsung dengan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Asep Burhanudin.

"Halo Pak Asep, saya habis melakukan diskusi bersama nelayan Sibolga, saya dengarkan di sini masih banyak, nelayan-nelayan besar menangkap ikan memakai pukat harimau. Saya kira secepatnya kirim tim untuk awasi dan tangkap para pelanggar untuk ditindak lebih tegas, terima kasih pak," ujarnya singkat di depan wartawan.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel