Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak 2015 tidak ditentukan oleh penyelenggara pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tetapi, seluruh pihak ikut berperan dalam aktifitas mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya.
"Tingkat partisipasi masyarakat tidak hanya menjadi bagian KPU saja, tapi juga menjadi bagian dari partai politik, masing-masing pasangan calon, mekanisme perilaku pemilih serta aktifitas sosial di masyarakat," jelas Komisioner KPU RI Ferry Kurnia Rizkiyansyah seperti dilansir dari laman, kpu.go.id, Kamis (17/12).
Banyak faktor yang menentukan tinggi rendahnya tingkat partisipasi pemilih di daerah yang menggelar Pilkada. Keseluruhan faktor tesebut juga harus dilihat secara menyeluruh.
"Jadi banyak faktor, tidak hanya dibebankan kepada KPU saja. Banyak aspek lainnya seperti, aspek sosial, politik, jagad perpolitikan yang sedang turbulance, aspek psikologi, termasuk administrasi yang ada di KPU itu sendiri. Itu yang harus kita lihat secara komprehensif," ujar Ferry.
Ferry juga menampik adanya anggapan yang menyatakan tingkat partisipasi di seluruh daerah rendah. Ia mengatakan, banyak daerah yang tingkat partisipasinya tinggi, melampaui 75 persen dari total jumlah pemilih.
"Jadi tidak bisa pukul rata semua rendah (tingkat partisipasi pemilih). Banyak juga daerah-daerah yang tingkat partisipasinya tinggi, seperti di Kabupaten Pangandaran yang mencapai 78.04 persen, dan Kabupaten Mamuju Tengah 92 peren," papar mantan Komisioner KPU Jawa Barat itu.
Target partisipasi yang telah ditetapkan KPU, yakni 77,5 persen, guna membangun semangat KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan sosialisasi Pilkada. Jika target tersebut belum tercapai, maka persoalan itu harus dilihat secara komprehensif.
"Jadi ini tidak bisa diukur dari pileg dan pilres. Bahwa kita punya target partisipasi, iya. Untuk membangun optimisme dan motivasi teman-teman (KPU) di daerah melakukan aktivitas sosiailasi. Kalau target itu belum tercapai, itu bukan persoalan kita lagi, tapi persoalan secara menyeluruh," tegasnya.
Pilkada serentak 2015 yang diikuti 264 daerah berjalan dengan lancar dan aman. Namun banyak pihak yang menyayangkan rendahnya partisapasi pemilih pada 9 Desember lalu. Misalnya di Kota Medan, partisapasi pemilih Pilkada di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini hanya sekitar 28 persen.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA