Gelombang dukungan terus mengalir kepada Irjen Basaria Panjaitan. Calon pimpinan KPK itu, dianggap memiliki kemampuan untuk menggantikan Taufiquerrahman Ruki cs.
"Dia mumpuni. Saya bangga sebagai alumni. Mudah-mudahan terpilih," jelas Ketua Umum Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK) Bursah Zarnubi, Rabu (16/12).
Adapun Basaria sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Komisi III DPR RI, kemarin (Selasa malam, 15/12). Sejumlah gagasan-gasan baru disampaikan oleh wanita berusia 57 tahun tersebut. Salah satunya soal kewenangan SP-3 yang dirasanya tidak perlu di KPK.
Bursah dan Basaria pernah satu almamater Resimen Mahasiswa (Menwa) di Jayabaya. Dia juga mengingatkan Basaria agar tak lupa kasus-kasus besar yang mandek jika lolos menjadi pimpinan KPK. Kasus itu, yakni Century dan BLBI.
"Saya salah satu pendemonya dulu. Itu kejahatan didalam negara melebihi subversif. Kita masih bayar bunga rekap. Padahal pajak kita yang bayar. Itu beban negara dan rakyat yang terbeban," ucapnya.
Sementara itu, Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (Jari 98) menolak anggapan jika perwakilan pimpinan KPK dari unsur Kepolisian yang berada di KPK hanya akan membuat gembos lembaga antikorupsi tersebut.
"Kayaknya lima tahun pertama semua memuji KPK. Siapa yang memimpin? Pak Ruki, kan," tegas Sekjen Jari 98 Ir. Arwandi.
Menurutnya, desakan maupun kritikan hanya berasal dari LSM-LSM yang tidak mampu menyetir Ruki. Padahal, sejauh ini kinerjanya Ruki baik-baik saja.
"Polisi, selama mereka di KPK, bagus (kinerjanya)," tandasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA