post image
KOMENTAR
Perpecahan di Partai Golkar kubu Agung Laksono akhirnya memuncak. Yorrys Raweyai yang menduduki Wakil Ketua Umum DPP Golkar resmi diberhentikan dari kepengurusan Golkar kubu Agung.
 
Sejak dua bulan terakhir, Yorrys sudah menunjukkan perpecahan dengan Agung. Puncaknya, pada bulan November lalu, Yorrys menya­takan keluar dari kepengurusan Golkar Agung. Selang satu bulan pengunduran diri itu, DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta akh­irnya mengambil sikap. Melalui rapat pleno DPP Partai Golkar diputuskan, Yorrys bukan lagi bagian dari Agung Laksono.

"Yorrys menyatakan dirinya sudah mundur dari DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta. Keinginan tersebut sudah dia­komodasi dan disetujui," kata Agung di Jakarta, kemarin.

Menurut Agung, rapat pleno DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta di gelar pada Senin (14/12) kemarin. Rapat tersebut dihadiri jajaran pengurus, seperti ketua umum, wakil ketua umum, sekjen, bendahara umum, ketua DPP hingga wakil sekjen.

Hasilnya, Agung cs resmi memberhentikan Yorrys dari posisinya sebagai wakil ketua umum. Tentunya, ke depan, bekas anggota DPR asal Papua itu tidak lagi bisa membawa embel-embel sebagai pengurus Golkar.

Namun Agung menegaskan, bila dikeluarkannya Yorrys dari kepengurusan tidak bisa dis­ebut pemecatan. Rapat pleno kemarin, kata dia, justru mer­espons atas keputusan Yorrys sendiri yang memang ingin mengundurkan diri.

Kata Agung, partai di bawah kepemimpinannya tidak melakukan pola pecat-memecat kader seperti yang dilakukan kubu Aburizal Bakrie (ARB).Menurutnya kepemimpinan ARB banyak memecat kader sehingga banyak kader "loncat pagar".

"Jadi kami tidak pecat siapa-siapa, tapi kalau ada yang mau mundur tentu kita pertimbang­kan keinginannya itu dalam pleno," ungkapnya.

Meskipun sudah resmi men­geluarkan, Agung memberikan apresiasi kepada Yorrys. "Kami mengucapkan terima kasih seka­ligus memberikan penghargaan atas kerja sama yang sudah terja­lin selama ini," kata Agung.

Sekjen Partai Golkar Munas Jakarta, Zainuddin Amali men­gaku menghormati sikap Yorrys yang ingin keluar dari kepen­gurusan. Golkar kubu Agung Laksono santai merespons sikap Yorrys yang menyatakan tidak sejalan lagi dengan barisan pen­dukung Agung Laksono.

"Dia mengawali bersama kami di TPPG, Munas. Tapi ka­lau dalam perjalanan punya pe­mandangan lain. Saya kira harus hormati," ujar Zainuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (6/11).

Seperti diketahui, pada awal November lalu, Yorrys menegas­kan dirinya bukan lagi bagian dari Golkar pimpinan Agung Laksono. Pria dengan berewok tebal ini mengaku sudah mundur dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Jakarta.

"Saya mulai tidak sependa­pat dengan Pak Agung mulai 9 Agustus (2015), pascapen­etapan KPU. Di situ saya ambil garis, saya stop (menjadi kubu Agung)," kata Yorrys (5/11).

Kendati keluar dari kelompok Agung, Yorrys membantah bila selanjutnya dia akan pindah ke kelompok Aburizal Bakrie. "Saya bukan orangnya Agung. Saya bukan orangnya Aburizal. Dari pertama kan saya sudah po­sisikan sebagai tim penyelamat partai," tuturnya.

Kendati demikian, selama sebulan ini justru Yorrys terlihat kerap terlibat dalam kegiatan yang dilakukan Golkar Munas Bali. Terakhir, Yorrys hadir da­lam kegiatan HUT Partai Golkar yang digelar Golkar Aburizal Bakrie.

Bahkan Ical, sapaan Aburizal, sempat menyampaikan pujian pada Yorrys. Ical mengatakan, sikap yang ditunjukkan Yorrys merupakan sikap kader Golkar sejati. "Yorrys itu orang yang selalu berpikir pada kepentingan Golkar dan bangsa," ungkap Ical. [hta/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa