Kabupaten Batubara merupakan salah satu kabupaten produsen beras tertinggi di Sumut, yang didukung oleh potensi sumberdaya lahannya. Kesesuaian lahan untuk padi di Batubara didominisasi oleh kelas S2 (sesuai) dan S3 (cukup sesuai).
"Hal ini terutama dipengaruhi oleh daratan Kabupaten Batubara yang 84.341 hektar (ha) atau sekitar 92,54 persen adalah datar," kata Peneliti Pertama Kesuburan Tanah dan Biologi Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara (BPTP Sumut) Deddy Romulo Siagian kepada MedanBagus.Com, Senin (14/12).
Karena itu, tambahnya, perlu adanya evaluasi sumber daya lahan di setiap kabupaten terutama Batubara dalam skala detail, yakni 1 berbanding 50.000. Hal ini sangat berguna sebagai basis data bagi pemerintah daerah guna mengeluarkan kebijakan strategis sehubungan dengan menjaga keberlangsungan produksi pertanian khususnya beras.
"Sebenarnya, ada beberapa kendala yang dihadapi, tetapi masih bersifat dapat diperbaiki, misalnya pada media perakaran (rc), retensi hara (nr), hara tersedia (na), kemiringan lereng (eh) dan ketersediaan air (wa)," jelasnya.
Dikatakannya, beberapa usaha yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi/ produktifitas padi di kabupaten Batubara sehubungan dengan permasalahan sumber daya lahan adalah penggunaan pupuk organik dan anorganik, pengembalian jerami, penerapan teknologi PTT, penggunaan benih unggul dan berlabel, terassering pada lahan yang miring, pembangunan/ perbaikan irigasi.
"Selain itu perlunya undang-undang dalam mengantisipasi alih fungsi lahan sawah," tukasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA