Warga Kota Medan mengaku lebih memilih Go-Jek daripada transportasi umum lainnya. Pasalnya, selain memasang tarif murah yang sudah ditentukan melalui aplikasi PT Go-Jek Indonesia dan bisa diakses oleh para pelanggan, Go-Jek juga memberikan kenyamanan kepada penumpang.
"Tarif Go-Jek lebih murah ketimbang naik beca atau taksi. Kemarin masih Rp 10.000 per km. Tapi, sekarang sudah Rp 3.000 per km. Tapi saya hitung-hitung, gak mahal juga. Saya dari Krakatau ke Jalan Setia Budi Medan aja cuma dikenakan ongkos Rp 15.000," kata Warga Jalan Krakatau Medan Nurwahidah kepada MedanBagus.Com, Minggu (13/12/2015).
Selama ini, katanya, naik beca Jalan Krakatau-Jalan Setia Budi, dirinya harus mengeluarkan kocek paling murah Rp 25.000. "Itupun pake tawar-menawar lagi, kadang-kadang suka kesel kitanya, tukang beca banyak yang jual mahal, trus sering kurang nyaman. Karena setiap ada lubang, sering main tabrak aja. Sampe kita suka kaget," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan, Warga Jalan Umar Glugur Darat II Medan Warni. Dia mengatakan, dirinya lebih memilih naik Go-Jek daripada naik angkutan umum (angkot) atau beca. Menurutnya, naik beca dan angkot sering membuatnya tidak nyaman. Selain supirnya yang suka kebut-kebutan, juga kerap antar sesama supir adu mulut hanya gara-gara hal sepele.
"Bahkan, supir angkot dan tukang beca kerap tidak menghargai penumpang. Yang paling sering supir angkot yang begitu, kalau Go-Jek kita bener-bener diperlakukan layaknya raja. Kita dijemput sampai rumah, trus mau menunggu kalau kita agak lama dan dijalan pun saat membawa penumpang mereka pun tidak kebut-kebutan. Kita bener-bener dihargai," ujarnya.
Dikatakannya, transportasi di Kota Medan perlu banyak pembanding agar warga Kota Medan tidak kesulitan disaat ingin bepergian tanpa menggunakan kendaraan pribadi. "Medan kan mulai macet, dengan adanya Go-Jek kita cukup terbantu juga," tukasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA