Jembatan Lau Buaya di Kecamatan Bangun Purba Deli Serdang terputus akibat banjir bandang. Jembatan sepanjang 100 meter ini merupakan penghubung empat kabupaten, yakni Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Karo.
Akibat kejadian tersebut dua desa terisolir, yakni Desa Dagang Buluh dan Desa Mabar Kecamatan Bangun Purba Deli Serdang. Aktifitas warga di kecamatan ini lumpuh total.
Walaupun jembatan Lau Buaya merupakan jembatan penghubung di empat kabupaten, namun yang terparah adalah Kabupaten Sergai dan Kabupaten Deli Serdang. Jembatan ini merupakan akses jalan satu-satunya yang digunakan warga keluar masuk ke desa itu di dua kabputen tersebut.
Salah seorang warga di Desa Dagang Buluh Kecamatan Bangun Purba Deli Serdang Bahagia Purba mengatakan, kejadian banjir bandang ini merupakan banjir terparah, hampir 30 rumah terendam banjir
"Ini yang sangat luar biasa, tahun 2009, cuma 1 rumah terendam banjir, ini sudah hampir 30 rumah," ujarnya, Jumat (11/12).
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Serdang Bedagai Soekirman mengimbau kepada pemerintah setempat, yakni Kabupaten Sergai, Kabupaten Deli Serdang, Bupati Simalungun, Bupati Karo dan Gubernur Sumut, agar dapat duduk bersama, karena jembatan tersebut merupakan aliran dari Sungai Ular. Dan masalah jembatan Lau Buaya sudah sangat berat.
"Jadi ini hanya contoh kecil bagaimana kalau sudah datang bencana ini tidak bisa kita menolak," ucapnya.
Diketahui, Jembatan Lau Buaya yang dibangun sepuluh tahun silam ini putus akibat terjangan banjir bandang yang membawa material kayu gelondongan dari hulu sungai. Diduga kayu tersebut hasil pembalakan liar di Hutan Lindung Pegunungan Bukit Barisan. Kayu berukuran raksasa yang dibawa arus air menerjang pondasi jembatan hingga jebol dan roboh. Selain menerjang jembatan, juga meluluhlantakan puluhan rumah yang berada di bantaran sungai. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan sebesar ratusan juta rupiah.[rgu]
KOMENTAR ANDA