Dugaan sebagian kalangan bahwa kegaduhan Majelis Kehormatan Dewan (MKD) dan Papa Minta Saham hanyalah pengalihan isu untuk memuluskan perpanjangan kontrak Freeport sangat mungkin benar adanya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan tidak malu-malu menyatakan mendukung perpanjangan kontrak Freeport, sementara sebelumnya Menteri ESDM Sudirman Said menjamin persetujuan perpanjangan kontrak kepada Freeport.
"Sangat jelas sekali alurnya bahwa JK dan Sudirman sudah seirama mendukung perpanjangan kontrak Freeport. Bisa jadi kegaduhan MKD sengaja diciptakan sebagai pengalihan agar tidak mengecam keputusan perpanjangan Freeport," ujar Sekjen Sekjen Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika), Sya'roni, dalam perbincangan dengan redaksi (Kamis, 10/12).
Dia sangat menyayangkan pernyataan JK yang menunjukkan tidak memahami arti investasi sehingga dengan serta merta tunduk pada kepentingan asing.
Dalam pernyataannya, JK seakan memberi intimidasi bahwa kalau Freeport tidak diperpanjang maka pemerintah akan kesulitan mencari investor baru. JK juga mengatakan pemerintah perlu menjaga investasi yang sudah ditanamkan di Indonesia.
Justru yang perlu dikritisi menurut Sya'roni, pertama, Indonesia dengan kekayaan alamnya adalah surga bagi para investor sehingga tidak ada alasan akan sulit mencari investor jika Freeport tidak diperpanjang kontraknya. Kedua, kewajiban pemerintah hanya sebatas menjaga investasi tersebut sampai akhir kontraknya. Ini artinya, setelah kontrak selesai maka selesai juga kewajiban tersebut, alias tidak ada kewajiban untuk memperpanjang kontrak investasinya.
"Setelah kontrak selesai, maka hak Indonesia untuk memutuskan masa depan investasi tersebut. Untuk Freeport rasanya, sudah cukup tambang tersebut dikelola oleh asing. Saat ini bangsa Indonesia telah memiliki segalanya untuk sanggup mengelola sendiri tambang tersebut," kata Sya'roni.
"Solusi yang tepat, Freeport harus dinasionalisasi. Indonesia memiliki BUMN-BUMN tambang dan minyak yang jika diberikan kesempatan mengelola tambang Freeport seyakin-yakinnya akan mampu melaksanakannya," demikian kata Sya'roni.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA