Penundaan pelaksanaan Pilkada di beberapa daerah menunjukkan ketidaksiapan partai politik mempersiapkan kadernya untuk menjadi pemimpin.
Demikian dikatakan Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Lidya Natalia Sartono, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 10/12).
"Elit partai terlalu sibuk dengan isu politik nasional sehingga lupa untuk mengawal dan mengurus kader mereka yang bertarung di daerah," tuturnya.
Menurutnya, KPU dan Bawaslu juga sudah cukup baik melakukan sosialisasi. Sayang, konflik partai dalam hal pengusungan calon kepala daerah oleh partai politik, masih menjadi hambatan yang menyebabkan pelaksanaan pilkada harus ditunda.
"Saya kira evaluasi tentang pilkada, harus dimulai dari partai politik. Sistem kita boleh semakin baik, tetapi parpol kita tidak dewasa, tetap saja akan ada penundaan dan golput dalam pilkada," demikian Lidya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA