Tenun Ulos bukan hanya sekedar karya seni biasa. Produk seni yang berasal dari Sumatera Utara ini memiliki arti khusus dalam tradisi Batak. Kain Ulos adalah simbol adat Ulos yang dipakai setiap kegiatan ada suku Batak, baik dalam suka dan duka. Ulos banyak ragam dan fungsi.
Ketua Panitia Nasional Peduli Ulos, Ida Laniari Pasaribu, mengatakan, dalam perkembangannya kain Ulos banyak diminati oleh masyarakat, tidak terkecuali di negara asing. Melihat perkembangannya, lanjut Ida, diperlukan ketegasan yang menyatakan bahwa kain Ulos merupakan warisan budaya Indonesia.
Dengan alasan itu, maka disarankan pemerintah Indonesia untuk segera mendaftarkan kain Ulos sebagai salah satu warisan bangsa Indonesia ke UNESCO. Tak hanya sebagai warisan budaya saja. Dari sisi ekonomi, kain Ulos sangat menjanjikan bagi para pelaku bisnis.
Sebagai bentuk dukungan untuk meng-go internasional-kan dan mendaftarkan kain Ulos ke UNESCO, berbagai kegiatan digelar oleh Panitia Nasional Peduli Ulos.
"Jumat besok akan digelar rapat koordinasi bertema, Ulos Menuju Warisan Budaya Dunia, bertempat di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan," kata Ida Laniari Pasaribu dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 10/12).
Acara ini, kata Ida lagi, akan dihadiri pihak-pihak berkompeten, di antaranya seniman dan pemerhati Ulos, pakar budaya Batak, perancang kain tradisional, dan instansi terkait, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UMKM.
"Rapat koordinasi ini diselenggarakan oleh Kementerian Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK)," jelasnya.
Panitia Nasional Peduli Ulos juga akan menggelar Pentas Musik Batak, Fashion Show Ulos, dan malam dana untuk pengrajin Ulos di Medan, Sumatera Utara, pada 20 Februari 2016, dan di Jakarta, pada tanggal 26 Maret 2016.
Setelah, panitia akan menggelar Parade Ulos Terpanjang di Dunia yang akan digelar di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pada tanggal 24 April 2016. "Acara ini rencananya akan dihadiri Presiden Jokowi dan Menteri PMK Puan Maharani," demikian Ida.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA