post image
KOMENTAR
Dukungan terhadap calon pimpinan KPK, Irjen Pol. Basaria Panjaitan terus mengalir. Staf ahli Kapolri bidang sosial politik itu diyakini bisa menjadi pimpinan lembaga antirasuah yang mewakili institusi Polri.

"Basaria punya background bagus di Reserse. Dan dia juga dosen di Sespimti. Dia punya wibawa, dan pintar. Saya yakin jika dia terpilih mempunyai daya gedor bagus," terang Ketua Gerakan Manusia Pancasila (Gempa), Willy Prakarsa‎ dalam surat elektronik yang diterima redaksi, Senin malam (7/12).

Aktivis 98 ini yakin, wanita kelahiran Pematangsiantar Sumut tersebut‎ bisa menggantikan posisi Abraham Samad. Selain cerdas, Basaria juga dikenal sebagai sosok polisi yang tegas dalam menjalankan tugasnya.

Salah satu buktinya, lanjut dia, Basaria pernah membongkar kasus penyelundupan mobil-mobil mewah yang melibatkan cukong-cukong besar dan aparat penyelenggara negara tahun 2007 lalu. Saat itu, dia menjabat sebagai Direktur Reserse dan Kriminal Polda Kepulauan Riau.

"KPK membutuhkan figur pimpinan KPK seperti Basaria karena tak hanya mumpuni, matang dan juga miliki kemampuan aspek kompetensinya memadai dan bisa membangun sinergi yang baik dipastikan tidak membuat gaduh,"urai Willy.

"Integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas Basaria tidak diragukan lagi. Kami yakin Basaria bisa menjadi pendobrak pemberantasan korupsi di Indonesia dan kembali pada tracknya," sambungnya.

Kalau tak ada halangan, proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon pimpinan KPK akan dilangsungkan pada 16 Desember oleh Komisi III DPR RI.

Adapun dari catatan kepolisian, Basaria adalah sarjana hukum Sepamilsukwan Polri angkatan1983/1984. Jabatan di bidang reserse pertama dipegangnya saat ia menjadi perwira Unit Satuan Lidik Direktorat Reserse di Mabes Polri pada tahun1990. Kemudian, dia menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Narkoba Polda NTB (1997-2000). Karier di bidang reserse berlanjut pada tahun-tahun setelahnya. Tahun 2000-2004, Basaria menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Narkoba Polda Jawa Barat.

Tahun 2006-2008, dia menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Polda Kepulauan Riau. Pangkat bintang satu didapat ketika ia menjabat sebagai Kepala Pusat Provos Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada tahun 2009. Dia pernah memeriksa mantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji, soal pelanggaran kode etik. Tahun 2010 hingga saat ini, Basaria menjabat sebagai Widyaiswara Madya Sespim Polri.[rgu/rmol]

Kuasa Hukum BKM: Tak Mendengar Saran Pemerintah, Yayasan SDI Al Hidayah Malah Memasang Spanduk Penerimaan Siswa Baru

Sebelumnya

Remaja Masjid Al Hidayah: Yayasan Provokasi Warga!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Hukum