Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara menggelar konfrensi untuk memilih kepengurusan 2015 – 2020, di Aula Martabe, Kantor Gubsu, Sabtu (5/12). Dalam pelaksanan itu, sejumlah tokoh seperti HT Dzulmi Eldin, Musa Rajeck Shah dan HT Erry Nuradi, menerima penghargaan pin emas dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Penyerahan pin emas itu langsung diserahkan Ketua Umum PWI Pusat, Margiono. Adapun 9 tokoh penerima pin emas itu yakni Plt Gubsu HT Erry Nuradi, mantan Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin, Ketua PMI Medan Musa Rajeckshah (Ijeck), mantan Bupati Asahan Taufan Gama, Bupati Labusel Wildan Aswan Tanjung, Wali Kota Tebing Tinggi Umar Z Hasibuan, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu dan mantan Wali Kota Binjai, HM Idaham.
Menurut Margiono, pin emas ini merupakan bentuk apresiasi PWI terhadap tokoh di Sumut yang sudah memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah dan eksistensi PWI Sumut. Kata dia, PWI memang harus membangun komunikasi yang baik dengan semua pemangku kepentingan baik itu pemerintah daerah maupun swasta agar PWI berjalan sesuai amanah organisasi.
“Kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak di Sumut, yang sudah mendukung penuh sepak terjang PWI Sumut. Saya harus akui, PWI Sumut ini paling heboh, tapi bagus. Makanya di PWI Pusat, kami menjadikan Sumut ini sebagai barometer dinamika pers Indonesia,” ujarnya.
Margiono menyebutkan, kepengurusan PWI Sumut periode 2010 – 2015, cukup memberikan kontribusi bagi pengembangan dunia pers dan jurnalistik di Indonesia. Dari catatannya, PWI Sumut sudah menggelar berbagai kegiatan seperti ujian kompetensi wartawan yang cukup banyak.
“Sebanyak 280 wartawan sudah berstatus kompeten, dari 750 wartawan yang tergabung di PWI Sumut. Ini menunjukkan dukungan terhadap PWI Sumut luar biasa di sini. Karenanya, saya pun berharap pengurus PWI 2015-2020 bisa meneruskan dan meningkatkan apa yang sudah dilakukan Bung Muhammad Syahrir dengan pengurusnya,” terangnya.
Dia mengakui, secara nasional, dinamika pers di Sumut tidak ada yang menandingi. Jumlah media massa, kata dia tidak ada yang bisa melampaui Sumut. Hal ini kata Margiono, mengharuskan organisasi profesi wartawan seperti PWI memiliki kerja berat agar produk-produk jurnalistik yang ada sesuai dengan standar jurnalisme yang sudah ditetapkan bersama.
“Standar jurnalisme menjadi catatan penting. Kode etik merupakan pegangan bagi setiap jurnalis yang profesional. Jika semua wartawan di Sumut bisa menjalankan kode etik jurnalistik dengan baik, saya yakin pembangunan di Sumut lebih maksimal. Selamat berkonfrensi, siapapun yang terpilih harus punya semangat membesarkan organisasi,” terang Margiono.[rgu]
KOMENTAR ANDA