Sebagai National Gas Company, PT Perusahaan Gas Negara (Tbk) atau PGN terus berupaya untuk memperluas pemakaian gas bumi bagi masyarakat. Upaya itu antara lain dilakukan dengan terus membangun infrastruktur pipa gas bumi.
"Hingga saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 6.470 kilometer," kata Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso.
Pipa gas bumi terbaru yang diselesaikan PGN adalah pipa gas Kalija I (Kalimantan Jawa Tahap I) yang selesai pada Agustus 2015 sepanjang 207 kilometer. Rinciannya, pipa sepanjang 203 kilometer berada di laut dan 4 kilometer di darat.
Pipa Kalija I tersebut sudah mengalirkan gas bumi dari Lapangan Gas Kepodang di laut Utara Jawa ke pembangkit listrik PLTGU Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah. Pengaliran gas itu sudah berlangsung sejak akhir Agustus 2015. Pipa Kalija I tersebut dibangun oleh PT Kalimantan Jawa Gas, perusahaan yang dikendalikan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN).
Pipa Kalija tersebut awalnya mangkrak sejak 2006 silam. Pada 2014 lalu, pemerintah kemudian menugaskan PGN untuk memberesi pekerjaan yang tak juga selesai tersebut. PGN pun menunjukkan komitmen yang tinggi dalam mengembangkan pembangunan pipa gas bumi. Di tangan PGN, pipa tersebut akhirnya selesai dibangun tepat waktu. Selain itu PGN juga membangun stasiun gas di Tambak Lorok.
Selesainya Pipa Kalija I itu menambah infrastruktur pipa gas bumi PGN sehingga menjadi 6.470 kilometer atau sekitar 76 persen pipa gas bumi di Indonesia, dan menjadikan PGN sebagai pemain bisnis gas bumi terpenting di Indonesia.
"Kami berkomitmen tinggi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat dengan pembangunan-pembangunan infrastruktur gas bumi," kata Hendi Prio Santoso.
Selain Pipa Kalija I, PGN membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi di wilayah distribusi Jawa Barat, Lampung dan Sumatera Selatan sepanjang 2.707 km; Jawa Timur dan Jawa Tengah (785 km); Sumatera Utara dan Kepulauan Riau (761 km), Transmisi Grissik-Duri (536 km); Transmisi Grissik-Batam-Singapura (470 km); serta Transmisi South Sumatra West Java (SSWJ) sepanjang 1.004 km.
Pada tahun ini PGN menargetkan penambahan panjang pipa gas bumi baru sepanjang 490 km. Pipa-pipa tersebut berada di wilayah operasi PGN, semisal Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara dan Kepulauan Riau serta wilayah baru lainnya. Adapun hingga 2019 nanti, PGN menargetkan membangun pipa-pipa baru sepanjang ribuan km, baik dalam bentuk perluasan di wilayah operasi maupun di wilayah baru.
"Dalam pengembangan infrastruktur gas bumi tersebut selama ini PGN menggunakan dari dana sendiri dan tidak bersumber dari APBN," kata Hendi Prio Santoso.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA