Luapan air sungai beberapa hari terakhir ini membuat warga di Jalan Brigjend Katamso, Gang Merdeka, Kelurahan Sei Mati, Medan Maimun meluapkan keluhannnya ke Calon Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution.
Dihadapan Akhyar, warga mengeluhkan luapan banjir semakin tinggi intensitasnya. Bahkan, dalam sebulan bisa beberapa kali terjadi banjir. Menurut warga, persoalan ini diakibatkan ada beberapa hal diantaranya banyaknya pembangunan perumahan dan terjadi penimbunan dibantaran sungai.
"Kami tahu kawasan kami di Gang Merdeka rawan banjir. Tapi intensitasnya semakin sering, padahal dulu tidak seperti ini. Makanya kami berharap ada solusi lain agar tak semakin sering banjir," kata seorang tokoh masyarakat di Gang Merdeka, Ramli Damanik, Kamis (3/12).
Dia menunjukkan, sejumlah pengembang perumahan di seberang Gang Merdeka, tepatnya diseberang Sungai Batuan terjadi penimbunan. Sedangkan di kawasan rumah warga tetap rendah. Inilah yang terus terjadi hingga kini intensitas banjir semakin sering melanda kawasan Gang Merdeka.
Ramli mengusulkan, satu solusi yang diminta yakni adanya koordinasi antara Pemko Medan dengan pihak terkait untuk memfungsikan Kanal Titi Kuning untuk mengalihkan luapan air dari Sungai Deli ke Sungai Percut.
"Kalau air sedang meluap, sebaiknya langsung dibuka pintu kanalnya, supaya aliaran air meluap ke sungai percut. Efeknya air tidak akan meluap sampai ke lokasi ini," ujarnya.
Selain persoalan masalah banjir luapan sungai, warga juga mengeluhkan kurangnya tempat pembuangan sampah sementara dilokasi pemukiman mereka. Mereka meminta agar pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution (BENAR) dapat membenahi tempat pembuangan sampah jika terpilih menjadi walikota medan.
"Bak-bak penampungan sampah dan tukang angkutnya tidak disini. Sehingga seluruh warga membuang sampah ke sungai," kata Tetty warga lainnya.
Menanggapi aspirasi warga ini, Akhyar Nasution mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II untuk mencari solusi terhadap persoalan yang dialami oleh warga. Salah satu solusi yang menurutnya bisa mengatasi banjir tersebut yakni dengan pengorekan Sungai Deli termasuk dengan memfungsikan keran kanal Titi Kuning setiap sungai meluap.
"Itu akan kita koordinasikan kepada Provinsi maupun pusat. Nantinya akan ada beberapa konsep yang akan kami buat untuk penanggulangan banjir disini, dan bersama dengan warga kami akan tentukan solusi terbaik dari beberapa model penyelesaian masalah yang mereka hadapi," ujarnya.
Dia menerangkan, adapun konsep yang dibuat, harus lintas intitusi yakni dengan Pemerintah Provinsi Sumut, dan Pemerintah Pusat. Kedua intansi ini harus ikut koordinasi dan bersama-sama Pemko Medan memecahkan persoalan banjir akibat luapan air sungai. Selain kondisi sungai yang sudah dangkal, ada juga kerusakan bibir sungai. Sehingga air semakin mudah meluap.
Akhyar yakin dengan kebersamaan pemerintah dengan masyarakat, maka persoalan yang muncul akan bisa diatasi bersama. "Kalau dari lokasi tentu ini seharusnya tidak jadi pemukiman, namun kita tidak bisa bicara itu lagi. Faktanya sekarang ini sudah menjadi pemukiman dan mereka warga kita, maka kewajiban kita bersama termasuk kami pasangan BENAR untuk mencari solusinya," demikian Akhyar.[rgu]
KOMENTAR ANDA