post image
KOMENTAR
Dua orang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap pihak keamanan Jepang. Namun hingga kini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) belum bisa memberi kepastian terkait motif penangkapan.

Juru Bicara Kemenlu, Armanatha Nasir atau biasa disapa Tata, mengaku Kemenlu  kesulitan mendapat akses menemui salah satu dari kedua WNI.

"Yang satu kita belum ketemu, alasannya karena infomasi yang kita terima dari otoritas keamanan Jepang, mereka sedang melakukan invetigasi mendalam kepada yang satu," kata Tata kepada wartawan, beberapa saat lalu, Kamis (3/12).

Untuk diketahui, pada Rabu (25/11), WNI berinisial IR (31) dan DN (40), ditangkap kepolisian Metro Tokyo karena dugaan terkait dengan Foreign Terrorist Fighters (FTF). Namun, Tata tidak bisa memberi penjelasan tentang siapa WNI yang menjalani investigasi mendalam. Ia hanya menduga WNI itu adalah otak dari pengiriman teleskop untuk senjata berjenis rifle.

"Yang satu ini yang diduga mengirimkan scope buat rifle," ungkap Tata.

Untuk diketahui, kedua WNI ini terdeteksi otoritas Jepang telah beberapa kali membeli rifle scope secara online. Mereka lantas mengirimkan barang tersebut sebanyak dua kali ke Indonesia, melalui ekspedisi ekspres. Pada saat dilakukan penggeledahan ke apartemen yang mereka, polisi Jepang menemukan 29 buah teleskop.

Padahal, peralatan yang dimiliki mereka masuk ke daftar spesifikasi tinggi otoritas Jepang. Artinya, jika melakukan pengiriman berkaitan dengan barang itu, mereka harus melewati proses perizinan yang ketat. Karena itu mereka ditangkap dan ditahan atas dasar pelanggaran UU Transaksi Mata Uang Asing dan Perdagangan Internasional.

Selain hal tersebut, Polisi Tokyo juga melaporkan penemuan atas video di facebook kedua WNI. Terdapat rekaman Osama Bin Laden dan video yang terkait dengan kelompok radikal.

Temuan-temuan mencurigakan ini memperkuat alasan aparat keamanan Jepang untuk mendalami lebih lanjut siapa penerima kiriman tersebut di indonesia dan untuk apa penggunaannya.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel