post image
KOMENTAR
Jelang pilkada serentak, masyarakat Kota Medan ternyata tidak mengapresiasi pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015 mendatang.

Masyarakat malah terkesan tidak perduli dan bahkan tidak berniat memilih dengan alasan calonnya tidak layak. Bagaimana tidak, sejatinya bukanlah salah masyarakat jika stigma negatif terkait calon pemimpin berkembang menjadi polemik yang sewaktu-waktu dapat menghambat pembangunan Kota Medan.

"Apa yang sudah diberikan calon pemimpin yang juga sebagai incumbent itu," kata Dedi Maharyadi warga Jalan Krakatau Medan kepada MedanBagus.Com saat ditemui disalah satu rumah makan di Kawasan Krakatau, Kamis (3/12).

Dia menambahkan, masyarakat Kota Medan sudah seperti hidup di Tahun 1965. Dimana, masa itu segalanya susah. Harga barang-barang kebutuhan pokok menjulang tinggi, pembangunan melambat, warga sengsara dihantui ketakutan dan kekhawatiran karena penghasilan yang tidak didapat tidak sepadan dengan pengeluaran.

"Jaman dahulu, buruh yang notabene orang Indonesia atau diistilahkan "budak" bekerja tidak digaji, tetapi diberi makan dua kali sehari. Saat ini, kita digaji tapi hanya cukup buat makan. Jadi, apa bedanya kita sekarang dengan orang Indonesia jaman dulu. Kita buruh, ya kita budak," bebernya.

Memang, lanjutnya, jaman sekarang kecanggihan teknologi semakin berkembang. Tetapi, jangan dilupakan hidup masyarakat ibarat seperti dipermainkan. Jalanan rusak, banjir semakin parah, kriminalitas semakin merajalela.

"Sebentar lagi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Apa tidak semakin sulit kita. Belum lagi nanti kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pernah berpihak kepada masyarakat. Permasalahan infrastruktur aja tak tertangani. Jadi, saya rasa buat apa memilih. Garisbawahi, bukan tidak mau memilih, tetapi saya skeptis pemimpin Kota Medan akan membawa perubahan. Kalau begini, jangan melulu warga yang selalu disalahkan karena abstain. Berkaca dong pemimpin-pemimpin itu. Tidak mungkin ada asap, jika tidak ada api," tukasnya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel