Penyelesaian kasus pencatutan nama presiden dan wakil presiden yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dalam skandal "PapaMintaSaham" yang disidangkan MKD tidak kunjung menemui titik terang. Hal ini seakan memperlihatkan bahwa DPR bicara palsu.
Terkesan DPR tidak memperlihatkan bahwa mereka yang berada disana sebagai wakil rakyat yang seharusnya menjunjung tinggi integritasnya sebagai orang yang sangat dihormati.
Hal ini di sampaikan Bendahara Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Ahmad Riduan Hasibuan, kepada MedanBagus.Com, Kamis (3/12).
"DPR jangan berputar-putar pada hal yang tidak menjurus pada penyelesaian masalah, MKD harus bicara mencari kebenaran. Jangan bicara palsu sehingga berputar-putar dan berspekulasi atas nama itu dan ini. Tapi pada faktanya mereka tidak seperti yang utarakan," Tegas Aktifis berdarah batak ini.
Diterangkannya, bahwa Setya Novanto sebagai ketua DPR adalah simbol wakil rakyat secara kolektif. Dan secara pribadi dia mewakili konstituennya yang secara jujur dan ikhlas, yang seharusnya tugas dan fungsinya adalah bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia. MKD harus bisa masuk sebagai bagian dari lembaga yang menjunjung tinggi nilai-nilai mulia tersebut.
"Kita dorong MKD berjalan di jalan yang lurus dalam penyelesaian persoalan tersebut," katanya.
Dia berharap, Menteri ESDM Sudirman Said juga harus jelas dan terang-benderang dalam memberikan penjelasan. Jangan ada yang ditutupi atau takut dalam membuka informasi.
"Kalau ada yang harus dibuka, kenapa setengah-setengah, buka saja semuanya agar terang benderang persoalan ini. Kami tidak memberikan vonis, tapi ingat bahwa sampai pada hasilnya, rakyat akan melihat kebenaran yang sesungguhnya. Jangan nantinya, kami dan seluruh rakyat Indonesia yang harus bersuara karena tidak lagi percaya pada pepesan kosong dan kepentingan segelintir elit," tegasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA