post image
KOMENTAR
Proyeksi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemko Medan hanya Rp 32,49 M yakni Rp 1,82 triliun pada tahun 2016 dan sebelumnya Rp 1,79 triliun di tahun 2015 dinilai sangat tidak realistis. Sebab, potensi sumber daya alam, ekonomi dan keuangan di kota Medan sangat besar dan peningkatan yang cukup signifikan.

Untuk itu, proyeksi PAD yang diajukan Pemko Medan supaya dievaluasi dan harus dikaji ulang.
 
Hal ini dikatakan, Sekretaris Fraksi PDI P DPRD Medan Dainel Pinem kepada wartawan di Medan, Rabu (2/12/2015).

Menurutnya, penetapan PAD Tahun 2016 sebesar Rp 1,82 triliun merupakan perkiraan yang sangat pesimistis. Angka tersebut diyakini dapat ditingkatkan puluhan miliar rupiah jika saja pejabat Pemko Medan serius menggali potensi yang cukup banyak. Ditambah lagi beberapa Perda terkait kenaikan tarif pajak dan retribusi daerah yang baru ditetapkan.
 
"Besarnya total anggaran belanja pegawai Tahun 2016 sebesar Rp 2,1 triliun dinilai merupakan pemborosan. Sedangkan penurunan anggaran belanja langsung dari tahun sebelumnya yakni Rp Rp 101 M sangat tidak tepat mengingat kota Medan butuh pembangunan infrastruktur," tegasnya.
 
Hal senada juga dikatakan, Fraksi Persatuan Nasional (Panas) DPRD Medan Andi Lumbangaol mengatakan, PAD kota Medan sangat memungkinkan untuk ditingkatkan jika saja bergiat menggali potensi serta melakukan pengawasan secara optimal. Selama ini kebocoran PAD dinilai sangat tinggi.
 
‪"Potensi PAD yang sangat dimungkinkan untuk bertambah, adalah 9 pajak daerah, pajak reklame, proyek pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah dan retribusi Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB)," ujarnya.

Sementara itu, hal berbeda dikatakan anggota Fraksi Demokrat H Sitompul. Menurutnya, rencana pendapatan bagian laba perusahaan milik daerah pada R APBD 2016 angkanya persis sama dengan angka P APBD 2015, hal itu dituding merupakan copy paste.
 
Bahkan, dia menilai SKPD Pemko Medan kurang gesit menggali sumber PAD serta lemahnya melakukan pembinaan terhadap birokrat.

"Sehingga PAD tidak maksimal bahkan masih banyak kegiatan yang dilakukan petugas berpotensi kebocoran," bebernya.[rgu]

Sandy Irawan: Miliki Lokasi Strategis, Pemko Binjai Mestinya Prioritaskan Kawasan Ekonomi

Sebelumnya

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan