Longsor yang menghancurkan 4 rumah di Desa Doulu Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat lalu, mengakibatkan korban longsor harus mengemis di pinggir jalan lintas Medan-Karo-Medan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Para korban sudah tidak mampu lagi meneruskan usaha mereka yang bekerja sebagai pengrajin keranjang. Seluruh harta benda dan peralatan pembuatan keranjang mereka hanyut di terjang longsor. Bahkan tempat tinggal mereka pun sudah tidak bisa lagi ditempati karena rusak parah.
Suratman korban longsor di Desa Doulu Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo Sumut menuturkan, selama ini, dirinya mengantungkan hidup sebagai pengrajin keranjang. Namun, akibat bencana longsor beberapa hari lalu, seluruh harta benda, hasil kerajinan dan peralatan pembuatan keranjangnya sudah luluh lantak. Ia mengaku, sudah tidak memiliki mata pencaharian lagi, sehingga dirinya terpaksa turun ke jalan menjadi pengemis, meminta belas kasihan pengguna jalan.
"Kami nggak punya apa-apa lagi, tidur pun di rumah tetangga. Siangnya sampai sore hari, terpaksa begini jadi pengemis. Tidak ada bantuan untuk kami dari pemerintah," ucapnya, Selasa (1/12).
Hal senada juga dikatakan korban longsor lainnya Heri Susanto. Dia mengatakan, belum ada perhatian pemerintah daerah untuk dirinya dan korban longsor lainnya. Dia mengaku trauma dengan kejadian longsor yang menghanyutkan seluruh harta bendanya dan menghancurkan rumah sebagai tempat bernaungnya.
"Setahu kami belum ada pemerintah daerah terkait yang menengok kami korban longsor ini. Terpaksalah kami meminta belas kasihan orang di jalan, dengan kotak seadanya," katanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA