Peredaran uang palsu diprediksi bakal marak menjelang Pilkada Pekalongan pada 9 Desember 2015 mendatang.
Karena itu, Polres Pekalongan melakukan sosialisasi ke pasar-pasar tradisional dan warung-warung. Langkah ini dikakukan lantaran pengguna uang palsu biasanya menyasar para pedagang pasar dan warung makan. Apalagi uang palsu yang beredar saat ini sudah semakin sulit dideteksi akibat perkembangan teknologi percetakan yang sangat pesat.
"Sudah ada beberapa kasus yang kita ungkap peredaran upal di wilayah hukum Polres Pekalongan, untuk itu kami melakukan sosialisasi di sentra pasar tradisional ini guna mengantisipasi peredaran. Yakni dengan memberikan penyuluhan pada masyarakat untuk tidak menjadi korban dari peredaran uang palsu," terang Kasubbag Humas Polres Pekalongan, AKP Aries Tri Hartanto sebagaimana dilansir JPNN (Selasa, 1/12).
Dalam sosialisasi ini, anggota Polres menjelaskan soal perbedaan antara uang palsu dan asli. Secara detail petugas menyampaikan apa saja ciri-ciri uang kertas keluaran Bank Indonesia yang asli.
"Diharapkan masyarakat tidak menjadi korban dari peredaran upal, masyarakat yang merasa dirugikan adanya peredaran upal ini bisa melaporkan ke Polsek terdekat atau Polres Pekalongan sehingga dapat dilakukan pengungkapan," ujarnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA