PT Garuda Indonesia (Persero) menyiapkan belanja modal atau Capex (Capital Expenditure) sebesar 500 juta dolar AS setara Rp 6,8 triliun untuk ekspansi bisnis perseroan dan anak usaha tahun depan. Salah satunya pengadaan 23 pesawat, menambah lima airbus A330, guna memenuhi kebutuhan penerbangan di rute-rute internasional.
Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo mengatakan, dari dana ekspansi sebesar 500 juta dolar Amerika Serikat tersebut, pihaknya akan menyerap sebanyak 160 juta dolar Amerika atau Rp 2,2 triliun untuk memenuhi keperluan Garuda.
"Sisanya 340 juta US dolar terbagi untuk anak usaha seperti Citilink, GMF Aero Asia, Gapura Angkasa dan Aerowisata," tutur Arif Wibowo, di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, perseroan bakal menggunakan dana tersebut untuk melakukan pre-delivery payment pesawat dan sebagian dana lainnya untuk memperkuat sistem teknologi informasi dan e-commerce.
Rencananya, perseroan juga akan mengadakan sebanyak 23 pesawat tahun depan terdiri dari 15 pesawat untuk Garuda dan delapan pesawat untuk Citilink. Bahkan, pihaknya juga ingin menambah lima Airbus A330 dan satu Boeing 777 untuk memenuhi kebutuhan penerbangan di rute-rute internasional.
Untuk memenuhi kebutuhan ekpansi tersebut, kata dia, pihaknya masih mengombinasikan sumber pendanaan dari kas internal dan eksternal seperti mengkaji opsi penerbitan obligasi dan pinjaman bank pada 2016.
"Kita belum bisa menjelaskan target tahun depan karena masih harus melihat kinerja perusahaan sampai akhir tahun ini," katanya.
Namun, ia optimis tetap meraih hasil kinerja positif tahun ini. Apalagi, perusahaan penerbangan pelat merah ini juga akan memperkuat pasar umrah, haji dan bisnis pesawat carter. Sehingga, sedikitnya diperlukan tambahan armada pesawat jenis propeller tahun depan.Tidak hanya itu saja, beberapa negara tetangga juga mengharapkan adanya penambahan frekuensi penerbangan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari dan menuju Indonesia. Beberapa destinasi wisata yang banyak dikunjungi yakni Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.
Sementara itu, terkait pemilihan manufaktur pengadaan pesawat antara Airbus Group SEA dan Boeing Co masih dilakukan proses negosiasi antar kedua belah pihak. Hal ini sebagai tindak lanjut dari letter of intent yang telah ditandatangani di perhelatan Paris Airshow, Le Bourguet, Paris, pada Juni lalu.
"Proses negosiasi masih berlangsung, seiring dengan ini kami tengah menyusun fleet plan hingga 2025," tandasnya.
Terpisah, salah satu anak usaha Garuda, PT Citilink Indonesia juga berencana melakukan ekspansi untuk penerbangan ke wilayah timur Indonesia. Hal ini dikatakan Vice Presiden Corporate Communication Citilink, Benny S Butar-Butar.Menurutnya, Citilink perlu menambah armada pesawatnya menjadi 50 unit pesawat untuk menguasai pasar domestik. Sedangkan saat ini, pihaknya baru memiliki 36 pesawat Airbus 320.
"Citilink ingin tambah delapan pesawat baru tahun depan karena ada rencana buka rute baru di Papua dan rute wilayah timur lainnya. Sekarang masih dikaji. Penambahan pesawat bisa membantu kami menguasi pangsa pasar di sana," tandasnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA