Presiden Joko Widodo diminta secepatnya mencopot Menteri ESDM Sudirman Said, lantaran dinilai tidak berhasil menjalankan Program Nawacita dan menerjemahkan bahasa kepemimpinan.
Juru bicara Kornas Jokowi Akhrom Saleh mengatakan, dalam renegosiasi kontrak PT Freeport Indonesia, Sudirman Said gagal memahami keinginan Jokowi. Yakni Presiden memberikan lima syarat kepada Freeport yang seharusnya dijelaskan oleh Sudirman Said, sehingga Freeport tidak lagi melakukan lobi politik dari pintu-pintu yang tidak memiliki wewenang untuk tetap mempertahankan kontraknya di Indonesia.
"Sebagai seorang menteri Sudirman Said telah gagal dalam menjalankan amanah rakyat Indonesia, khususnya rakyat Papua. Ketidaktegasannya dalam leadership sungguh minus, jadi tak perlu lagi dipertahankan sebagai Menteri ESDM," bebernya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (28/11).
Begitu juga dengan PT. Freeport Indonesia apabila tidak menjalankan syarat dari Presiden Jokowi maka lebih baik diputus kontraknya.
Akhrom menilai, Freeport telah meremehkan kedudukan Presiden Jokowi, maka itu tidak pantas lagi kontraknya di Indonesia diperpanjang.
"Bila Freeport mendengarkan syarat Presiden maka meraka sepatutnya mengikuti arahan tersebut, bukan malah mencari pintu lain demi dapat perpanjangan kontrak karya. Maka dari itu Freeport harus hengkang dari Indonesia," jelasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA