Aksi mogok nasional dan demonstrasi buruh belakangan ini patut diduga sarat kepentingan asing yang ingin mengintervensi Indonesia.
Hal itu diutarakan Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) Willy Prakarsa.
"Kami menduga demo-demo buruh oleh sejumlah ketua serikat buruh, ada asing yang bermain untuk kepentingannya," kata Willy dalam keterangannya di Jakarta, seperti dimuat RMOLJakarta.Com (Sabtu, 28/11).
Dia mengimbau agar buruh tidak terprovokasi dan dimanfaatkan oleh elit untuk kepentingan tertentu. Bahkan, para elit ini ditengarai hanya ingin mendapatkan posisi politik.
"Ini ada ambisi pribadi. Buruh cuma dapat buntungnya, dan capek bahkan bisa-bisa kena ancaman PHK. Yang untung ya elit buruhnya. Tetap saja tuntutan gak dipenuhi karena elitnya sudah dilobi dan dapat posisi," jelasnya/
Oleh karena itu, ia meminta agar kaum buruh tidak menggadaikan bangsa kepada asing demi kepentingan tertentu. "Cintai negerimu dan bangsamu. Jangan gadaikan ke orang asing demi kepentingan terselubung," ucap dia.
Hal senada juga diutarakan Direktur Dinamic Global Sistem, Jati Ulung.
"Dengan Upah minimum yang rendah ini, ada kemungkinan investor akan masuk untuk investasi ke Indonesia. Dan pasti ada kepentingan asing dimomen ini. Ini ada maunya," tukasnya.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA