post image
KOMENTAR
Penjaga pos pintu perlintasan di Jalan Sisingamangaraja, Medan bernama Rahmat disebut melarikan diri usai terjadinya insiden tabrakan antara kereta api Sri Bilah Utama dengan Angkot Nasional 38. Pihak kepolisian sendiri masih melakukan pengejaran terhadap yang bersangkutan sembari memintai keterangan dari beberapa orang saksi.

"Ada tiga saksi yang kami periksa, dan berdasarkan keterangan-keterangan dari warga sekitar, palang pintu perlintasan disebutkan terlambat diturunkan dan lonceng terlambat berbunyi sehingga diduga jadi pemicu terjadinya kecelakaan," kata Kanit Lantas Polsek Medan Kota AKP Waskita Sembiring di RS Permata Bunda, Medan, Rabu (25/11).

Waskita menjelaskan sopir angkot tersebut bernama Gelora juga sudah dimintai keterangan oleh petugas. Dari keterangannya, sang sopir mengaku tidak mengetahui adanya kereta api yang akan melintas karena tidak adanya tanda-tanda seperti palang pintu turun. Hal ini membuatnya tetap melajukan kendaraannya.

"Alasannya tidak tau ada kereta api yang akan melintas," sebutnya.

Data dari pihak kepolisian, angkot tersebut mengangkut 15 penumpang termasuk sopir. Dari jumlah tersebut dua orang tidak mengalami luka, 11 dirawat di RS Permata Bunda dan 2 orang dirujuk ke RSU Pirngadi Medan.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel