Warga Kecamatan Padang Tualang mengeluhkan jalan rusak akibat dilalui truk-truk pengangkut galian pasir dan kerikil yangbelakangan ini semakin banyak."Truk pengangkut buah sawit saja sudah cukup merusak jalan, apalagi ini, truk truk yang membawa sertu (pasir danbatu kerikil) semakin banyak lewat," keluh Suraji (62) warga Desa Jati Sari, Padang Tualang Langkat.
Menurut Suraji, aktivitas penggalian pasir dan kerikil yang dilakukan di wilayah Kabupaten Padang Tualang sudah menyusahkan kehidupan warga.
"Truk beroda sepuluh dengan muatan pasir dan batu cepat merusak jalan yang cuma dibungkus aspal. Padahal jalan ini satu satunya akses warga menuju ibukota, Langkat. Ada banyak tempat penggalian pasir di wilayah ini. Dan semua melintasi jalan ini," ujar Suraji.
Kerusakan cukup parah itu, lanjut dia, membuat akses ke beberapa desa di Kecamatan tersebut nyaris terputus.
"Kalau mobil pribadi masih bisa nekat dan dipala-palai lewat jembatan darurat. Kalau mobil PS (Bis Pembangunan Semesta) harus mutar lewat Besilam. Bayangkan kesusahan warga akibat jalan berlubang karena aktivitas penggalian pasir itu," gerutu Suraji.
Menurut Suraji setelah banyak jembatan penghubung yangberlubang dan rusak, saat ini truk pengangkut galian pasir tak lagi lewat. Sementara jalan telah rusak.
"Kalau hujan jadi kolam, kalau panas berselimut debu. Sekarang Truk itu sudah lepas tangan. Jalan rusak, mereka buat kerusakan di jalan pintasan," sesal Suraji.
Menurut Suraji, Pemkab Langkat sudah tahu permasalahan ini. Sayangnya belum ada niat baik untuk memperbaiki jalan dan mengatur kenderaan bermuatan pasir dan kerikil.
"Kami warga cuma bisa mengeluh. Pemerintah sudah tahu, tapi pura pura tak tahu. Pemerintah punya kuasa untuk menertibkan truk dan membetuli jalan ini, tapi kayaknya itu baru akan dilakukan kalau pemerintah punya hajatan," kata dia. [hta]
KOMENTAR ANDA