
"Masalah korupsi menjadi persoalan terbesar di Sumut. Setiap hari elit-elit di Sumut dipanggil ke Jakarta, seolah provinsi kita ini yang paling korup," katanya.
Ironisnya kata Sugiat, kasus korupsi ini seolah memberikan kesenangan terhadap beberapa pihak yang mengambil keuntungan dari persoalan tersebut. Bahkan, hal ini mengundang pergunjingan mengenai adanya oknum tertentu diantara para elit yang saling "mengintip" sehingga gontong-gontokan diantara mereka tidak pernah berakhir. KNPI sendiri menurutnya harus memfokuskan diri untuk ikut menjadi pelopor anti korupsi bagi generasi bangsa khususnya di Sumatera Utara.
"Ini keresahan bagi kaum muda. Kalau badai hukum ini berlangsung terus, saya mengkhawatirkan pembangunan Sumut akan jauh tertinggal dari daerah lain," ujarnya.
Sugiat juga menyinggung beberapa persoalan besar yang saat ini dihadapi oleh Sumut selain Korupsi. Beberapa diantaranya yakni kondisi ekonomi yang semakin menyulitkan pemuda mendapatkan lapangan pekerjaan, peredaran narkotika yang sebagian besar melibatkan pemuda hingga aksi perampokan yang terjadi setiap hari.
"Ini jadi PR kita semua ditingkat elit pemuda, sebentar lagi ada MEA 2015 kita akan bersaing bebas dengan pemuda dari negara lain dan akan habis jika kita tidak siap bersaing," ungkapnya.
Dalam penutup pidatonya, Sugiat menyampaikan beberapa program yang menjadi targetnya seperti pembentukan LBH Pemuda Indonesia, Koperasi Pemuda Indonesia dan SAR Pemuda.
"Ini seluruhnya akan diisi dengan memberdayakan sepenuhnya potensi pemuda yang ada," demikian Sugiat.[rgu]
KOMENTAR ANDA