Pihak kepolisian terlihat menempatkan sejumlah kendaraan taktis penghalau massa pada beberapa titik objek vital yang akan menjadi sasaran aksi unjuk rasa buruh hari ini, Selasa (24/11). Pantauan pagi ini, beberapa kendaraan taktis penghalau massa tersebut seperti water canon, kawat berduri, mobil penerangan pengamanan objek vital yang dilengkapi pengeras suara dan beberapa perlengkapan lainnya sudah ditempatkan di Kantor Gubernur Sumut dan Kantor DPRD Sumatera Utara.
Menurut Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, total personil kepolisian yang diturunkan untuk mengawal jalannya aksi unjuk rasa mencapai 1.251 personil dari berbagai satuan baik Sabhara dengan didukung oleh personil Brimob Polda Sumut.
"Kita menurunkan 1.251 personil. Kita berharap aksi unjuk rasa dilakukan dengan tertib," katanya, Selasa (24/11).
Hari ini merupakan hari mogok buruh yang berlangsung secara nasional. Buruh akan turun ke jalan untuk berunjuk rasa menuntut agar pemerintah segera mencabut PP 78 tahun 2015 yang menurut mereka sangat merugikan kaum buruh. Sebab, dalam PP tersebut penetapan upah minimum didasarkan pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta peninjauan kenaikan upah dilakukan setiap 4 tahun dan tidak adanya aturan jelas mengenai sanksi bagi pengusaha yang melanggar aturan pengupahan.
PP ini sendiri menurut mereka melanggar UU ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003 dimana diatur bahwa besaran upah didasarkan pada Kriteria Hidup Layak (KHL) yang ditentukan oleh tripartit dewan pengupahan dan adanya pidana bagi pengusaha yang melanggar aturan perburuhan.[rgu]
KOMENTAR ANDA