Pesawat-pesawat tempur milik Prancis mulai melancarkan serangan ke Suriah dengan menargetkan kelompok militan ISIS pada Minggu (15/11).
Langkah tersebut dilakukan menyusul serangkaian serangan teror bom bunuh diri dan penembakan yang merenggut lebih dari 130 jiwa di Paris Prancis pada Jumat (13/11). Rangkaian teror itu sendiri telah diklaim oleh ISIS.
"Serangan tersebut termasuk (melibatkan) 10 jet tempur, telah diluncurkan secara bersamaan dari Uni Emirat Arab dan Yordania. Dua puluh bom telah dijatuhkan," begitu bunyi keterangan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Prancus seperti dimuat Reuters.
Target dari serangan tersebut, masih dalam keterangan yang sama adalah depot amunisi dan kamp pelatihan milik ISIS di Suriah.
Sebenarnya ini bukan kali pertama Prancis melakukan serangan terhadap Suriah dengan menargetkan ISIS. Selama beberapa bulan terakhir, Prancis telah ambil bagian dalam serangan bersama sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat dengan menargetkan ISIS. Namun pasca rangkaian teror yang terjadi di Paris pekan lalu, Prancis semakin geram dan mengintensifkan serangan kepada ISIS.
Serangan besar-besaran yang dilancarkan Prancis diawali dengan menargetkan kubu ISIS di wilayah Raqqa Suriah.
Selain bereaksi dengan melancarkan seranga, pasca rangkaian teror tersebut Prancis juga menyerukan pemblokiran masuknya pencari suaka dari Timur Tengah, terutama Suriah ke wilayah Eropa. Pasalnya, hal itu dinilai menjadi celah masuknya terorisme ke wilayah Eropa.
Bukan hanya itu, pihak keamanan Prancis juga masih terus melakukan perburuan internasional terhadap seroang pria kelahiran Belgia yang diyakini ikut terlibat dalam membantu melancarkan serangan dua pelaku penembakan di gedung konser Bataclan. Dalam serangan tersebut, tak kurang dari 112 orang yang tengah memadati gedung tewas.
Sementara teror lainnya di waktu bersamaan menewaskan 14 orang di Rue Bichat di restoran La Petit Cambodge, 19 orang terbunuh di Rue de Charonne di distrik no 14, di luar bar La Belle Equipe, empat orang terbunuh di Avenue de la Republique, dan empat orang terbunuh di luar Stadion Prancis di Saint Denis, wilayah utara Paris. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA