Kementerian Dalam Negeri mengakui anggaran untuk bantuan sosial (bansos) selalu naik signifikan menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2015 ini.
Direktur Jenderal Keuangan Daerah, Reydonnyzar Moenek mengakui, anggaran untuk bantuan sosial (bansos) selalu naik signifikan
menjelang pelaksanaan pilkada.
"Memang terjadi peningkatan signifikan (anggaran bansos) dua tahun jelang pilkada. Dan anggaran itu sebetulnya tidak boleh politis," kata Direktur Jenderal Keuangan Daerah, Reydonnyzar Moenek atau biasa disapa Danny dalam diskusi akhir pekan bertajuk "Bansos-Bancakan Sosial" di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11).
Atas fakta itu, Donny menjelaskan, Kemendagri telah melakukan
pangkas anggaran di daerah, khusus untuk bansos. Karena, anggaran lain
seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur belum sampai 20 persen, tapi dana bansos malah meningkat secara fantastis jelang pilkada.
"Saya tahu persis bagaimana praktik di daerah, makanya Kemendagri pangkas anggaran. Anggaran kesehatan, infrastruktur belum 20 persen, malah bansos sudah lebih dari 12 persen. Ini kita pangkas, karena bansos naik 1000 persen. Kami yakin ini bakal dimainkan juga jelang Pilkada serentak 9 Desember besok," kata Donny.
Donny pun mengingatkan, setiap mata anggaran daerah merupakan amanah kepada masyarakat daerahnya. Sehingga, setiap rupiah yang dikucurkan harus sampai kepada masyarakat.
"Jangan lupa ini uang rakyat, ada keadilan dan kesejahteraan. Tapi kejahatan itu ada selama ada niat dan kesempatan. Harus ada aturan lebih ketat," demikian Donny.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA