"Suara keras dari belakang penonton, awalnya dikira sebagai suara yang berasal dari kerasnya musik konser," ujar Indah Tridiyanti saat menceritakan penyerangan di Gedung konser Bataclan di pusat Paris, Jumat (14/11) waktu setempat.
Menurut Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) 2014-2015 ini, gedung yang lokasinya hanya berjarak sekitar 200 meter dari bekas kantor Mingguan Charlie Hebdo mendadak gempar setelah mengetahui ternyata suara keras berasal dari letupan senjata api.
"Pengunjung yang panik langsung berhamburan menyelamatkan diri. Ada yang sebagian di WC langsung jebolin langit-langit dan stay sana. Ada yang nekat melompat jendela dan sembunyi di atap rumah warga," ujar Indah.
Indah mengatakan, para penyerang pada umumnya tidak mengenakan topeng sehingga wajahnya bisa terlihat jelas.
Sebelum akhirnya bunuh diri, para penyerang bersenjata itu menembakkan senjatanya membabi buta.
"Jumlah pasti korban jiwa masih dihitung. Di Paris, berbagai media menyampaikan jumlah korban yang beraneka. Le Monde misalnya mengatakan 120 orang tewas, sementara Figaro mengatakan 126 tewas dan 150 luka-luka," ujar Indah ketika dihubungi MedanBagus.Com.
Sementar itu, mengenai pelajar asal Indonesia yang terhimpun dalam PPI dan menetap di seitar lokasi kejadian dipastikan aman.
"Semua sudah dihubungi. Yang sedang nonton bola juga. semua aman." tandas Indah. [hta]
KOMENTAR ANDA