Negara-negara yang tengah berkonflik di dunia ini bisa mencontoh proses penyelesaian konflik dari Aceh.
Pasalnya, selama 10 tahun perjalanan damai Aceh, banyak kemajuan yang didapat.
Hal itu disampaikan Gubernur Aceh Zaini Abdullah pada pembukaan konferensi internasional 10 tahun perdamaian di Anjong Mon Mata, kompleks meuligo atau rumah dinas Gubernur Aceh.
"Kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa proses perdamaian Aceh merupakan model penyelesaian konflik yang bisa diterapkan di wilayah konflik di dunia ini," kata Gubernur Zaini Abdullah di Banda Aceh, Jumat (14/11).
Seperti dilansir Antaranews, Zaini Abdullah mengatakan perdamaian Aceh sudah berjalan 10 tahun. Perdamaian Aceh dimulai sejak nota kesepakatan damai ditandatangani di Helsinki, 15 Agustus 2005.
Dalam 10 tahun perdamaian Aceh, kata Zaini Abdullah, banyak kemajuan yang telah dicapai. Satu dekade perdamaian telah menghadirkan sikap optimistis bahwa Aceh menjadi lebih baik.
"Yang dibutuhkan sekarang ini adalah kebersamaan dan kekompakan dalam mengisi pembangunan, sehingga perdamaian ini mampu membawa masyarakat ke gerbang kesejahteraan," kata Gubernur.
"Kami berharap perdamaian Aceh abadi dan menjadi model terbaik dalam strategi resolusi konflik di dunia ini. Serta mendorong perdamaian Aceh memberikan hasil lebih maksimal bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat," katanya. [hta]
KOMENTAR ANDA