Plt Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Munarta Ginting mengatakan, berkisar 400 ha tanaman jagung telah hancur (puso) akibat hama tikus.
"Ini berdasarkan, dari 7 desa yang telah melapor," kata Munarta, Kamis (12/11/2015).
Dia mengungkapkan, pihaknya berencana akan secepatnya mengambil tindakan untuk membasmi hama tikus tersebut. Apalagi, disaat ini akan memasuki masa panen.
"Beberapa waktu yang lalu pada saat ke lapangan, kita telah mengumpulkan beberapa perwakilan petani di Karo. Ini dalam rangka pelatihan pengendalian tikus secara serentak," ujarnya.
Hal ini, sambungnya, dikarenakan hama tikus merupakan hama yang penyebarannya sangat cepat. Sehingga, pihaknya tidak ingin para petani mengatasinya secara sendiri-sendiri.
"Jadi, kita akan coba mengatasinya bersama-sama, yakni pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan Karo bersama petani. Semoga bisa berhasil dan lahan jagung yang tersisa dapat diselamatkan saat masuk musim panen nanti," tukasnya.
Adapun, kata dia, sistem pengendalian hama tikus ini menggunakan teknik "lowballing" (bola pendek). Maksudnya, melakukan pendataan dan pengendalian cepat karena adanya laporan suatu masalah pada lahan pertanian agar segera diambil tindakan.
"Dan mau tak mau, petani harus mengikuti arahan kita dengan membasmi hama tikus ini secara bersama-sama, tidak secara pribadi atau sendiri-sendiri," tukasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA