Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pilkada serentak yang akan diselenggarakan akhir 2015 merupakan satu agenda penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia.
"Karena pilkada nanti baru pertama kali rakyat di 269 daerah akan memilih sembilan gubernur dan wakil gubernur, 204 bupati dan wakil bupati, dan 36 walikota dan wakil walikota," katanya dalam sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak di Ecovention Ocean Ecopark, Ancol, Jakarta (Kamis, 12/11).
Namun demikian, Jokowi mengaku bingung setiap kali melakukan kunjungan ke daerah yang akan menyelenggarakan pilkada. Pasalnya, mantan gubernur DKI Jakarta ini melihat pesta demokrasi lokal tidak tampak riuh.
"Mungkin ini pertama kali juga yang saya lihat kok tenang-tenang saja, kok kelihatannya senyap. Benar tidak, inginnya pesta demokrasi itu kelihatan pestanya. Tapi saya lihat kok tenang sekali. Apa semua merasakan seperti itu," tanya Jokowi.
Meski demikian, Jokowi menambahkan, senyapnya sambutan terhadap penyelenggaraan pilkada serentak merupakan suatu fase ketenangan tanpa ada hal-hal berbau negatif. Dia berharap, ketenangan itu dapat dijaga sampai akhir penyelenggaraan Pilkada serentak 2015.
"Semoga ini sebuah ketenangan yang kita akan dapatkan sampai nantinya akhir perhelatan pilkada ini," ujarnya.
Lebih jauh, Jokowi menginginkan agar pilkada serentak kali ini menjadi momentum bagi masyarakat di daerah untuk memilih pemimpinnya secara damai, jujur, dan adil.
"Pilih rotasi kepemimpinan secara adil, jujur dan damai," tegas politisi PDI Perjuangan tersebut. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA