post image
KOMENTAR
Penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik KPK di DPRD Sumatera Utara, hingga malam tadi (Rabu 11/11) memunculkan spekulasi baru dikalangan anggota dewan. Diduga penggeledahan tersebut tidak hanya untuk mencari bukti tambahan berkaitan dengan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang melibatkan anggota dewan periode 2009-2014, melainkan juga untuk "membidik" kasus Interpelasi Jilik III yang kandas pada Paripurna tanggal 20 April 2015 lalu karena sebagian anggota dewan tiba-tiba berubah haluan dan menolak interpelasi tersebut.

Spekulasi tersebut langsung berkembang saat penyidik melakukan penggeledahan di ruang Fraksi Nasdem yang terletak di lantai 4 Gedung DPRD Sumut. Diketahui, partai milik Surya Paloh tersebut belum masuk pada pemilu yang menghasilkan anggota dewan periode 2009-2014.

"Saya nggak tau pasti, tapi ada kemungkinan mereka membidik interpelasi jilid III, karena ruang Nasdem juga ikut digeledah," kata Anggota Komisi A DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan yang terlihat mendampingi penyidik KPK saat menggeledah pada beberapa ruangan di DPRD Sumut.

Sutrisno sendiri mengaku tidak mengetahui pasti alasan dari KPK menggeledah ruang Fraksi Nasdem tersebut. Sebab penyidik KPK menurutnya sama sekali tidak memberikan penjelasan apapun terkait penggeledahan yang mereka lakukan tersebut.

"Sampai saya tinggalkan mereka, mereka masih melanjutkan penggeledahan," ungkapnya.

Diketahui, KPK melakukan rangkaian penggeledahan di Kota Medan kemarin. Sebelum menggeledah seluruh ruangan fraksi di DPRD Sumut, mereka melakukan hal yang sama di rumah pribadi Ketua DPRD Sumut Ajib Shah di Jalan Sei Bengawan, Medan.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel