Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat mengatakan saat ini Sumatera Utara sedang mendapat kutukan atas berbagai kasus korupsi yang melibatkan pejabat di legislatif dan eksekutif. Untuk itu menurutnya, warga Sumatera Utara perlu melakukan pertobatan massal.
"Sumut lagi dikutuk, perlu pertobatan massal," katanya, Kamis (12/11).
Pria kelahiran Pematang Siantar tersebut mengaku malu sekaligus jengkel atas perilaku korupsi yang terus-menerus melibatkan pejabat Sumut. Dulu, dia berharap setelah Syamsul Arifin, kondisi pemerintahan di Sumut berubah menjadi bersih, jauh dari aksi-aksi korupsi. Tapi, harapan itu musnah, bahkan lebih parah.
"Penggantinya dan beberapa mantan anggota DPRD, juga mantan ketua dan ketua sekarang, masuk penjara. Tidak ada provinsi lain di Indonesia mengalami kutukan seperti ini," ujarnya.
Sebagai warga Sumut, dia juga yakin banyak warga Sumut lainnya merasakan hal yang sama dengan dirinya.
"Malu kita di hadapan warga provinsi lain yang tidak pernah merasakan kegetiran sepahit ini. Akhirnya benarlah sebutan satir terhadap Sumut selama ini yaitu semua urusan mesti uang tunai," kata Martin, politikus senior yang pernah berkiprah di Partai Golkar itu.
Dia menyarankan agar para pemuka agama di wilayah Sumut mengambil peran penyadaran, dengan menggelar acara pertobatan aagar peristiwa memalukan ini cukup sampai di sini saja.
"Karena Sumut segera harus kita proklamirkan sebagai Provinsi antikorupsi," demikian Martin.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA