Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (PP) menggelar apel kesetiaan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, mengenang perbuatan keji dalam usaha mengubah ideologi negara Indonesia.
"Ini bukan sekadar rekreasi namun wajib bagi kader Pemuda Pancasila untuk mengenang sejarah bangsa sebagai wujud mewujudkan cita-cita proklamasi," kata Ketua PP Yapto Suryosumarno di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Selasa (10/11).
Dia mengatakan, sejak peristiwa G30S, pemerintah Orde Baru melarang keberadaan Partai Komunis Indonesia namun saat ini banyak keputusan dan dasar hukum ingin mengembalikan ajaran komunisme.
Yapto mencontohkan ada kegiatan di mana pihak-pihak menunjukkan atribut PKI di dalam rapat dan apel.
"Masih ada sebagian aparat pemerintah misalnya Polri, TNI, dan birokrat yang perlahan dan pasti ingin mengembalikan komunisme di Indonesia," ujarnya.
Dia menekankan bahwa setiap kader bangsa harus ditanamkan rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Menurut dia, seluruh warga negara wajib melindungi bangsa Indonesia dengan seluruh kemampuan, pikiran, tenaga, uang dan nyawa.
"Kita harus melihat bahwa bangsa Indonesia sekarang sudah menjadi liberal melebihi Amerika Serikat," kata Yapto.
Dia menilai seluruh komponen bangsa harus bahu membahu memperbaiki kondisi bangsa Indonesia bukan malah memperburuk kondisi nasional.
Yapto mencontohkan para ahli ekonomi harus membantu memperbaiki kondisi ekonomi nasional dengan berperan serta mencari jalan keluar krisis ekonomi saat ini.
"Langkah nyata itu bisa mengubah dan memperbaiki keadaan, bukan malah memperburuk kondisi nasional," tegasnya. [zul]
KOMENTAR ANDA