Indonesia sudah berdiri tegak selama 70 tahun. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sebagai peninggalan para pahlawan pendiri bangsa.
"Inilah mengapa Empat Pilar terus disosialisasikan kepada masyarakat. Masih banyak yang belum tahu apalagi paham. Masih banyak yang tidak tahu kalau Empat Pilar negara kita merupakan hasil perjuangan para pahlawan yang harus kita pelihara dan pertahankan," ujar Anggota Fraksi PKS MPR, Sigit Sosiantomo.
Hal itu disampaikan Sigit saat memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR kepada sekitar 150 warga masyarakat Kelurahan Karangan, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Sigit mengatakan, keempat pilar tersebut merupakan jati diri bangsa Indonesia yang proses perumusannya memerlukan waktu hingga akhirnya negara ini lahir tahun 1945. Dia mencontohkan pilar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Anggota Komisi V DPR ini, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika berhasil digali para pahlawan pendiri bangsa dari khazanah Indonesia di era nusantara. Dengan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, bangsa dan negara yang terdiri dari beraneka macam budaya dan suku bangsa ini dapat tegak berdiri. Dengan Pancasila juga, Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan.
"Begitupun dengan UUD 1945 dan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dua pilar ini barhasil dirumuskan para pahlawan kita sebagai identitas bangsa dan negara," ucapnya.
Oleh karena itu, Sigit mengatakan, masyarakat harus memahami Empat Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah situasi dunia yang dinamis dan berubah begitu cepat. Banyak tantangan yang akan dihadapi Indonesia di masa mendatang.
"Dengan komitmen memegang teguh Empat Pilar ini, bangsa ini akan mampu menghadapi berbagai tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang dengan baik," tukas Sigit.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA