Pasangan calon walikota dan wakilnya Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution (BENAR) mendapat undangan untuk "makan besar" bersama kalangan etnis Tionghoa dari 21 kecamatan. Makan malam ini diprakarsai oleh tokoh etnis Tionghoa yang sangat familiar hingga kalangan masyarakat kalangan menengah ke bawah (grass root) Sofyan Tan di Restoran Lucky king, Jalan Thamrin, Medan, Minggu (8/11) malam.
Sofyan Tan mengatakan, kegiatan tersebut didedikasikan untuk semua yang hadir, guna membangun keakraban, khususnya membangun keakraban dengan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution.
Dia menyampaikan, Dzulmi Eldin merupakan seorang birokrat berpengalaman, mulai dari level terendah, menjadi pamong yakni camat di dua tempat seperti di Patumbak dan Lubuk Pakam, selanjutnya menjadi Kepala Kantor Penghubung Pemprovsu di Jakarta, Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan, selanjutnya menjadi Sekda Kota Medan.
"Dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Medan, dan terakhir menjadi Wali Kota Medan. Artinya dari sisi pengalaman dan memahami Kota Medan tidak diragukan lagi. Ini sudah benar menjadi pemimpin kita," katanya.
Sofyan Tan menyebutkan, sekarang ini banyak menyebutkan masalah jalan rusak, drainase tak tertata dan pengurusan administrasi bayar mahal. Perlu diluruskan dengan sebenarnya, kerusakan jalan itu murni diakibatkan tidak adanya koordinasi Pemerintah Pusat kepada daerah dalam hal membangun, selanjutnya kerusakan parah terjadi di mana-mana, sedangkan Pemerintah Kota tak bisa berbuat apa-apa.
"Setelah saya dengar penjelasan Pak Eldin yang sudah menyampaikan surat protes ke Gubernur, Satuan kerja pelaksana proyek penggalian pipanisasi limbah hingga ke Menteri. Bahkan sudah konsultasi kepada penegak hukum, hasilnya memang tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu yang katanya Desember 2015 ini diperbaiki jalannya. Kita tunggu janji Pemerintah Pusat," sebutnya.
Selanjutnya, politisi PDI-P itu menyatakan, untuk pengurusan administrasi perlu perubahan formula, ternyata Dzulmi Eldin sudah membuat program pengembalian pengurusan dilakukan di kantor camat. Selanjutnya, diproses cepat, mudah dan gratis.
"Dari paparannya, sangat matang dan memahami seluk beluk birokrasi. Jadi kita tidak ragu lagi, nomor satu pilihan kita. Hidup benar," ucapnya.
Sementara itu, Dzulmi Eldin mengatakan, pertama sekali Kota Medan sebagai kota besar dihuni beragam etnis, agama dan kelompok. Kota ini harus dibangun dengan kebersamaan yang beragam.
"Karena keberagaman inilah kita sebut Medan Rumah Kita. Di sinilah kita berada, disini pula kita menata dan disini pula kita bekerjasama demi membangun Kota Medan," sebutnya.
Dia menyatakan, satu diantara empat fokus utama pekerjaan di Kota Medan adalah perbaikan infrastruktur. Perbaikannya akan dimulai dari mengubah wajah Medan bagian Utara. Kawasan ini perlu disiapkan agar aktivitas tak bertumpu di pusat kota saja.
"Saat saya menjabat selama setahun jadi wali kota, sudah saya siapkan pembangunan pembetonan jalan. Sekarang sedang berjalan dan bisa dilihat langsung. Kemudian, pada tahun 2016 akan berjalan proyek Pemerintah Pusat untuk pembangunan tanggul rob. Supaya Belawan dan Medan Labuhan tak lagi banjir," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA