Tingginya curah hujan yang terjadi di Puncak Gunung Sinabung mengakibatkan lahar dingin kembali menerjang pemukiman dan merusak lahan pertanian warga di Desa Sukatendel Kecamatan Payung Kabupaten Karo Sumatera Utara (Sumut), terutama warga yang bermukim di Kawasan Sungai Laborus, Senin (9/11/2015).
Petani jeruk Desa Sukatendel Kecamatan Payung Kabupaten Karo Indrawati Br Ginting menuturkan, lahan pertanian jeruk miliknya seluas 1 hektar (ha) mengalami rusak parah (puso) akibat diterjang lahar hujan.
"Saya hanya bisa pasrah. Selain lahan pertanian saya, rumah saya juga terkena lahar dingin. Barang perabotan, beras dan pakaian habis terkena lumpur dari lahar dingin ini. Begitu juga dengan seragam sekolah anak saya," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana menuturkan, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, mulai mendata kembali lahan pertanian yang rusak akibat lahar dingin tersebut.
Dia berjanji, pihaknya akan segera memperbaiki dan membuat jalur agar lahar tidak kembali memasuki pemukiman warga.
"Laharan dingin ini sudah berkali-kali terjadi. Kita langsung tinjau ke lapangan dan mudah-mudahan dengan adanya dana bantuan yang kemarin kita tandatangai bersama menteri keuangan bisa terwujud, agar segera dapat kita benahi langsung tentang lahar dingin ini," katanya.
Dikatakanya, untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, Pemkab Karo mengimbau agar warga tidak berada di zona berbahaya serta rawan tertimpa lahar dingin.
"Kita himbau, agar warga sementara waktu menjauh dari kawasan Sungai Laborus, untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadi yang tidak diinginkan," tukasnya.
Diketahui, tingginya curah hujan di Puncak Gunung Sinabung sejak awal Nopember 2015, mengakibatkan warga terancam bahaya. Bukan hanya ancaman awan panas, tetapi juga ancaman dari lahar dingin. Hingga saat ini, status Gunung Sinabung masih Awas (Level IV).[rgu]
KOMENTAR ANDA