Meski dilarang konstitusi dan junta militer Myanmar, pemimpin oposisi dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi tetap bertekad maju dan menjadi presiden untuk periode selanjutnya.
Hal itu disampaikan Suu Kyi, Kamis (25/11)
"Saya akan mengendalikan pemerintahan dan kita akan memiliki seorang presiden yang akan bekerja menurut kebijakan-kebijakan NLD," kata dia kepada wartawan.
Dikatakan Suu Kyi, pemilihan Myanmar yang akan akan digelar pada 8 November ini penuh dengan kecurangan dan menghambat partainya untuk maju sebagai peserta pemilu.
"Proses Pemilu sejauh ini tidak begitu besar dan jujur." ujar dia kepada Reuters. [hta]
KOMENTAR ANDA