Guna meningkatkan perekonomian Kota Medan dalam hal menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Dzulmi Eldin berkomitmen untuk menggandeng sebanyak-banyaknya pengrajin untuk mengedepankan kearifan lokal.
Demikian disampaikan pasangan nomor urut 1 Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution saat berkunjung ke rumah ulos khas Tarutung di Jalan Punak, Kelurahan Sei Putih Timur I, Medan Petisah, Rabu (4/11).
Di hadapan Eldin dan Akhyar, pemilik Gabe Tonun, Ganda Boru Panggabean mengatakan, sampaikan belum pernah sekalipun dirinya mendapat bantuan dari pemerintah. Bantuan itu seperti modal maupun pemasarannya.
"Sekarang ini kami hanya memasarkan dari mulut atau dari stand ke stand lainnya di Kota Medan," katanya.
Dia mengakui, tenun yang dibuatnya menyurupai ulos ini merupakan produk yang berkulitas tinggi. Karena cara menenun serta bahan bakunya juga sangat terpilih. Sehingga harganya pun bisa mencapai Rp3 juta per lembarnya.
"Tenun yang kami produksi lebih kepada untuk songket, dan kualitasnya dijamin mutunya," ujarnya.
Boru Panggabean ini menyebutkan, produk yang diproduksinya merupakan satu produk kerajinan tangan dengan pendekatan kearifan lokal. Karena tenun yang dibuat lebih menggambarkan kekhasan batak.
"Kalau pun dipajang di pameran ataupun di took-toko, kami yakin tenun kami memiliki daya Tarik. Jadi kami sangat memohon bantuan dari Pak Eldin dan Akhyar membantu pengembangan produk kerajinan kearifan lokal ini," harapnya.
Mendengar harapan para pengrajin, Eldin menyatakan, satu cara untuk menguatkan perekonomian di Kota Medan dan lebih besarnya Indonesia, yakni menguatkan atau menambah pelaku-pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sudah terbukti saat krisis moneter 1998, banyak toko-toko tutup, tapi pedagang kecil ataupun pengusaha rumahan tetap masih mendapatkan keuntungan.
Mendasri pengalaman tersebut, pasangan nomor urut 1 mengatakan, ke depan pemerintah akan melakukan pengembangan ekonomi kerakyatan pada UMKM. Para pelaku usaha akan diberikan pelatihan-pelatihan agar pengrajin-pengrajin seperti ini dapat lebih merata dan pemasarannya juga akan disiapkan.
Tak hanya itu, pengrajin pun akan mendapatkan subsidi dari pemerintah agar dapat bersaing di MEA. Subsidi diberikan karena para pengrajin inilah yang mampu mempertahankan budaya serta harkat dan martabat bangsa.
"Saya punya cita-cita itu, pengrajin harus mendapatkan tempat tersendiri. Kemudian, bantuan permodalan akan dibantu melalui simpul-simpul koperasi yang sudah dibentuk kelompok masyarakat," katanya.
Dia juga mengingatkan, para pelaku usaha silahkan langsung berhubungan dengan pemerintahan dan kelurahan setempat, karena perizinan usaha nantinya ada di kecamatan.[rgu]
KOMENTAR ANDA