Saat akan melakukan aksi buruh terkait penolakan PP No.78 tahun 2015 tentang pengupahan, telah terjadi insiden pembacokan dan pemukulan terhadap masa buruh dari Aliansi Buruh Sumut (ABS), Rabu (4/11/2015).
Kejadian bermula sejak Rabu pagi pukul 11.00 Wib, tepatnya di Kawasan Industri Kim II Mabar, ketika ratusan buruh hendak melakukan penjemputan massa buruh lain untuk bergabung dalam rangka unjuk rasa penolakan PP Pengupahan di Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut).
Pada saat penjemputan di PT BIA Gudang Paya Rumput, ratusan buruh dihadang oleh sekitar 30 an orang berpakaian preman dengan dipersenjatai balok, rotan, besi dan kelewang. Tanpa basa basi 30 an preman tersebut keluar dari gudang PT BIA dan langsung menghajar para buruh yang hendak menjemput rekannya yang masih bekerja.
"Tanpa ada komunikasi para preman tersebut melakukan pemukulan dan pembacokan, sehingga sebanyak 7 orang buruh mengalami luka-luka kena pukulan balok besi dan kenak bacok oleh kelewang dan satu orang buruh mengalami kritis," ujar Koordinator Aksi Alex Pau.
Dikatakannya, ketujuh korban buruh langsung dilarikan ke klinik terdekat oleh masyarakat setempat tepatnya di Klinik Kasih Esa, Jalan Payah Rumput, sedang satu orang yang sempat kritis dilarikan ke RS Mitra Medika.
Menyikapi hal tersebut, Nicolas selaku koordinator ABS mengutuk tindakan preman tersebut serta meminta agar kepolisian Polda Sumut segera mengusut tuntas dengan menangkap para pelaku pemukulan dan pembacokan para buruh. ABS juga mengecam kinerja jajaran Polres Pelabuhan Belawan yang terkesan sengaja membiarkan kejadian ini. Padahal, saat kejadian ada beberapa personil kepolisian baik dari intel dan yang berpakaian dinas.
"kita mengutuk kerasa perbuatan ini, Poldasu harus segera menangkap pelaku dua kali dua puluh empat jam. Dan kita menyesalkan polisi polres belawan yang ada pada saat kejadian hanya diam saja " ucapnya.
Nico juga meminta kepada Kapolda Sumut agar segera mencopot Kapolres Pelabuhan Belawan. Hal ini dikarenakan jajarannya membiarkan insiden ini, padahal ABS telah memberitahukan secara resmi jadwal aksi unjuk rasanya.
"Akibat kejadian ini kita minta agar kapolda sumut mencopot Kapolres Pelabuhan Belawan yang membiarkan kejadian ini" tandasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA