Rekonstruksi pembunuhan satu keluarga di Jalan Sei Padang, Kelurahan PB Selayang I, Kecamatan Medan Selayang yang terjadi pada, Jumat (23/10) dilakukan dalam kondisi hujan yang mengguyur Kota Medan, Senin (2/11).
Rekontruksi yang dipimpin langsung Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto didampingi oleh Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono dengan menghadirkan tiga tersangka, yaitu Lanang alias Nanang (19) bersama dua abangnya Yoga (21) dan Rori (24).
Dalam rekontruksi itu, anak korban Mollita Mochtar, Melisa Mochtar dan Rika dan pihak keluarga juga hadir untuk melihat jalannya rekontruksi. Mereka tak kuasa menahan tangis melihat rekontruksi tersebut berjalan.
Rekontruksi yang sejatinya diadakan pukul 14.00 wib, baru dilakukan pada pukul 16.00 wib. Dalam rekontruksi ini, sebanyak 35 adegan di peragakan ketiga tersangka.
"Ada 29 adegan yang diperagakan. Adegan pertama bermula ketika tiga tersangka," kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Rekontruksi ini bermula dari tersangka Rori mengetuk pintu garasi rumah korban. Pintu dibukakan Nurhayati alias Yati (67) yang talah mengenal tersangka, karena sudah dua kali dibawa ibunya bekerja di sana.
Awalnya, Rori mengaku ingin meminta dan mengambil kayu di belakang rumah. Alasannya ingin membuat kandang ayam.
"Saat Nurhayati mengantar mereka, Lanang menikamnya dari belakang. Tersangka kemudian menggedor pintu belakang. Mochtar Yakob (70) yang membuka pintu, langsung dipiting Yoga. Rori kemudian menikaminya hingga 9 liang, dibagian leher dan dada bagian jantungnya," jelasnya.
Namun, katanya Mardiaz, perbuatan tersangka dilihat Dika (7). Para tersangka kemudian membunuh siswa kelas 1 SD itu.
"Setelah membunuh ketiga korban, para pelaku mengambil barang berharga milik korban. Selanjutnya ketiga pelaku kabur menggunakan sepeda motor," katanya.
Diungkapkannya, ketiga tersangka juga dipertemukan dengan keluarga korban.
"Tersangka dan keluarga korban dipertemukan, karena ada beberapa benda yang hilang, keluarga mempertanyakannya. Namun tersangka tidak mengaku mengambilnya," ujarnya.
Setelah rekontruksi, polisi kembali menyerahkan rumah itu kepada pihak keluarga dan membuka garis polisi.
Meski rekonstruksi berlangsung di dalam rumah, warga sekitar antusias menonton dari sekitar rumah korban. Mereka bahkan bertahan meskipun hujan deras melanda kawasan itu.[rgu]
KOMENTAR ANDA