post image
KOMENTAR
Kabut asap sempat mengganggu dunia pendidikan disejumlah daerah di Indonesia dimana seolah-sekolah terpaksa diliburkan. Untuk mengejar ketertinggalan pelajaran, maka perlu tambahan jam belajar mengingat kondisi sudah berangsung normal.

"Penambahan jam belajar itu bisa disesuaikan atau minimal tiga jam pelajaran sehari menjelang akhir semester,"  kata pengamat pendidikan, Prof Dr HM Norsanie Darlan MS PH yang juga akademisi Universitas Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah, Senin (2/11).

Menurut Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Sekolah (PLS) atau Pendidikan Non Formal (PNF) pada Unpar tersebut, penambahan jam belajar untuk mencukupi/pemenuhan materi sesuai target minimal kurikulum.

"Target capaian pendidikan tidak bisa sama dalam evaluasi dengan masa/kondisi normal," ujarnya.

Untuk memenuhi target capaian pendidikan anak tersebut, dia mengharapkan, kerjasama antara sekolah (guru), orang tua murid dan masyarakat di kawasan yang terkena musibah asap tahun ini.[rgu]

Tak Ada Niat Baik Selesaikan Sengketa, Yayasan Pendidikan Al Hidayah Permainkan Warga

Sebelumnya

Pembatalan Kenaikan UKT oleh Menteri Nadiem Tidak Menyelesaikan Masalah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Pendidikan