Pemuda hari ini telah kehilangan identitanya, bahkan hingga pada titik nadir. Potensi yang seharusnya dimiliki oleh pemuda saat ini tidaklah nampak kecuali hanya sedikit saja. Hal itu disampaikan Sekretaris Nasional BoemiPoetera, Abdullah Rasyid.
"Krisis sosial, krisis moral serta arogansi yang tinggi inilah yang justru menjangkit pemuda saat ini. Kasus tawuran antar pelajar menjadi sebuah daftar hitam yang tak kunjung selesai.
Tidak hanya sebatas itu, seks bebas, minum-minuman keras, narkoba bahkan geng motor pun telah menjadi sebuah siklus kehidupan pemuda saat ini," ujar Rasyid kepada MedanBagus.com, Rabu (28/10)
Dilanjutkan penggagas Gerakan Bangga Medan ini, terkait dengan degradasi pemuda hari, Rasyid mengajak pemuda Indonesia untuk kembali track nya untuk membangun negeri.
"Kecerdasannya, semangat yang tinggi, idealitas yang dimilikinya ditambah dengan pemikiran yang kritis serta kepeduliannya terhadap masyarakat menjadi modal utama untuk membangun sebuah negara yang lebih maju," ujar dia.
Menurut Rasyid hal lain penyebab degradasi pemuda hari ini adalah penyebaran faham kapitalisme yang menyebabkan rontoknya nilai-nilai gotong royong yang pernah ditanamkan parapendahulu d negeri ini.
"Siapakah kelak yang akan membangun bangsa jika keadaan pemuda pun sudah tidak karuan seperti ini? Pemuda telah kehilangan identitasnya bahkan potensinya menjadi lemah dan hancur akibat virus yang mengidap di negeri ini, yaitu virus kapitalisme," tandas Rasyid. [hta]
KOMENTAR ANDA