post image
KOMENTAR
SUNGGUH banyak kewajiban seorang pemuda, tanggung jawab, dan semakin berlipat hak-hak rakyat yang harus ditunaikan. Wujud dari pemuda adalah menjadi pemimpin. Pemimpin dalam satu negara, ibarat kepala bagi tubuh. Inilah yang menentukan seluruh tujuan dan disini pulalah tempat berkumpulnya segala macam informasi. Pemimpin bertugas memikirkan, dan mengkaji setiap masalah yang dihadapi oleh apa yang telah ia pimpin. Pemimpin juga merupakan lambang kekuatan, persatuan, keutuhan dan disiplin barisan. Pemimpin harus menghindari janji-janji kepada rakyat dengan buaian jargon-jargon politik.

Rakyat yang kesulitan ekonominya bukan diminta untuk menepuk dadanya dengan selogan kerja-kerja, kerja tanpa adanya untuk menciptakan kebersamaan untuk melepas dari kesulitan ekonominya itu bukan solusi, Rakyat yang miskin pendidikan jangan juga diminta menggantungkan cita-citanya setinggi langit tetapi bagaimana membuat untuk memiliki potensi besar untuk memiliki kualitas terdidik sehingga bisa menjadi manusia yang berguna.. dan bukan membuat Rakyat selalu harus punya musuh: kapitalisme, neo-imperialisme, neo-kolonialisme, kaum reaksionis, dan kaum-kaum lain yang tidak revolusioner, agar rakyat selalu siap dan waspada, dan melupakan penderitaannya tapi bagaimana menjadikan manusia memiliki kualitas terdidik.

Pertanyaannya, apakah memang sudah terealisasikan hal tersebut? Dengan melihat berbagai fakta krisis di negeri ini penuh dengan kebohongan sehingga ironisnya lama kelamaan kebohongan itu seakan menjelma dan diterima sebagai suatu kebenaran. Sekarang ini, di masa teknologi informasi membanjiri kita dengan segala macam informasi melimpah ruah dalam berbagai bentuk media, baik cetak, elektronik maupun internet, 24 jam sehari, kita masih bisa dibuat terpengaruh terhadap kebohongan demi kebohongan yang dilakukan oleh oknum elite politik kita.

Masyarakat yang dibanjiri informasi. Informasi yang berkualitas membangun masyarakat demokrat yang dewasa. Informasi yang sarat dengan tingkah laku membuang waktu yang sia-sia. Informasi yang buruk dan menyesatkan menjadikan masyarakat yang gemar menyakiti dan menghancurkan diri sendiri seperti yang kita alami sekarang ini. Kebohongan kepada publik merupakan alternatif informasi untuk tujuan politik semata. Tidak ada yang dirugikan, dan tidak ada yang tersinggung. Bila pejabat atau wakil rakyat memilih tingkah laku yang sia-sia dengan kebohongan seperti ini, maka pada gilirannya nanti wajar bila dia akan kehilangan konstituen. Orang berhohong sesekali menimbulkan tawa. Orang yang kerap berbohong tanpa beban, mempertaruhkan kredibilitas dan integritasnya.

Di ujung spektrum lainnya, kebohongan publik bisa berakibat pelanggaran pasal-pasal pidana. Apalagi kalau kepentingan publik menjadi taruhannya. Dalam kaitan ini, kebohongan semacam ini patut menjadikan pelakunya diseret ke hadapan meja hijau.

Apakah mereka berpikir rakyat yang terbanjiri informasi kebohongan itu begitu bodohnya. Kita masih punya cukup banyak orang-orang muda pandai dan jujur yang mau belajar cepat dan melakukan sedikit kesalahan. Dan yang lebih penting, kita masih punya orang-orang muda yang tidak akan sampai hati membohongi rakyat, baik untuk alasan politik, hukum atau alasan apapun.

Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuatannya. Dalam setiap pemahaman, pemuda adalah pengibar panji-panjinya. Perubahan yang diinginkan bersama adalah perubahan yang komprehensif dan substantif, meliputi seluruh bidang kehidupan dan sisi normatif bagi seluruh rakyat. Bukan sekedar perubahan yang sifatnya parsial dan hanya menjadi solusi sesaat, yang pada akhirnya akan kembali melahirkan masalah-masalah baru. Untuk itulah sangat dibutuhkannya peran pemuda yang bersungguh-sungguh dalam melakukan perubahan. Pemuda merupakan pilar kebangkitan bangsa.

Maka pemuda hari ini dituntut untuk berfikir panjang, banyak bergerak dan bekerja serta bijak dalam menentukan sikap, dan yang paling utama adalah maju untuk menjadi penyelamat dan hendaknya mampu menunaikan hak-hak rakyat dengan baik. Dengan kata lain, pemuda sesungguhnya dituntut untuk mendidik dirinya menjadi pemuda yang memiliki jiwa-jiwa pemimpin.

Pemuda tidak boleh berpangku tangan tanpa ada partisipasi dalam mewujudkan agenda perubahan rakyat. Tuntutan bagi para pemuda untuk bergerak dikarenakan bahwa pemuda adalah sosok yang memiliki jiwa intelektualitas. Sebagai entitas masyarakat, pemuda juga berusaha kritis terhadap kondisi masyarakatnya dan berusaha mengungkapkan realitas dan fakta-fakta yang terjadi di masyarakat, dan menyampaikan langsung kepada para penguasa dan mampu mengambil kebijakan. Pada akhirnya pemuda menjadi tumpuan bagi rakyat untuk terus menyuarakan perubahan.

Bagaimanapun sebuah perubahan sangat dipengaruhi oleh pemimpin. Terlebih lagi dalam struktur dan budaya sosial. Untuk dapat mewujudkan visi suatu masyarakat dalam bernegara, bangsa ini harus memiliki pemimpin yang amanah, mau bekerja keras, dan mampu mengarahkan serta menggerakkan massanya untuk bersama berjuang mencapai cita-cita perjuangannya. Hal inilah yang menjadi harapan bagi seluruh masyarakat dan para pemuda.

Dalam perkembangannya, kini pemuda dihadapkan pada kondisi dan tantangan besar, bukan lagi tantangan perang terhadap penjajah atau usaha untuk menyatukan Negara kesatuan Republik Indonesia, namun tantangan untuk mampu meraih kemerdekaan di tengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini tentu saja membawa manfaat yang sangat besar, namun ternyata manfaat tersebut sama besarnya dengan pengaruh negatif yang bisa saja terjadi.

Berdasar pada fakta, data dan kondisi kekinian masyarakat maka ini saat yang tepat untuk menunjukkan peran pemuda. Semangat sumpah pemuda mampu membawa hadian kemerdekaan, dan kini kembali dengan semangat yang sama, kita ciptakan kemerdekaan dalam dunia cyber. Pemuda bisa jika bersama.
Sebagai bangsa, kemajuan teknologi bagi Indonesia seperti harga mati. Mau atau tidak, siap atau tidak, perkembangan teknologi akan menjadi bagian kehidupan yang tak bisa lagi dilepaskan. Dimana saja anda berada, pengaruh perkembangan teknologi telah menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan. Maka tak ada jalan untuk menghindar, kini yang penting adalah memikirkan formulasi yang tepat untuk dapat bersahabat dan menaklukkan teknologi yang ada.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa dampak positif dari teknologi memiliki besarnya dengan pengaruh negatif yang dapat ditimbulkan. Kemajuan teknologi membuat beberapa orang mulai sibuk dengan interaksi sosialnya di dunia maya. Hal tersebut membuatnya kemudian lupa untuk berinteraksi dalam diskusi-diskusi bulanan dan kadang lupa memperhatikan kesehatan karena tingkat ketergantungan terhadap teknologi mulai tinggi. Ada pula pergeseran perilaku pada pelajar dan mahasiswa dimana mereka lebih senang melakuakan aktivitas copy-paste dibandingkan membuat karya sendiri.

Pada setiap masa, sosok pemuda memiliki andil dan peranan yang sangat penting terkait dengan masalah peradaban universal, seperti yang telah disebutkan diatas, termasuk dalam membangun rakyat. The best agent of change merupakan frase yang paling tepat menggambarkan sepak terjang pemuda dalam perspektif sejarah di dunia. Dalam kacamata sejarah peradaban yang baik, pemuda merupakan tonggak kebangkitan rakyatnya serta sumber kekuatan pembela terhadap moral dan ideologi. Bangsa ini tidak bisa di lepaskan dari pemuda, karena bangsa itu sendiri tumbuh dan besar karena banyaknya pemuda berkualitas didalamnya sebagai kader-kadernya.

Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Ini juga yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Perlu dilakukan penanaman mindset bahwa kemajuan teknologi itu tidak sepantasnya menggeser nilai-nilai budaya dan moral yang selama ini ada di Negara kita. Ketika kemerdekaan dalam dunia cyber dipahami secara menyeluruh maka hal negatif dapat diminimalisir.

Pemuda merupakan ruh dari perubahan, karena keinginan dan semangat dari pemuda yang banyak membawa perubahan di muka bumi ini. Bercermin dari sejarah, pengikraran Sumpah Pemuda yang dirintis oleh kaum muda intelek menjadi cikal bakal berkobarnya semangat kemerdekaan, semangat untuk lepas dari rantai penjajahan. Dan sekali lagi, semua itu berawal dari pemuda.[***]


Reza Fahrur Sam, SE
Ketua DPP KNPI Bidang Riset dan Teknologi
Sekretaris Jenderal Pemuda Dekokrasi Kebangsaan

Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini