Ikatan Mahasiswa Tapanuli Tengah Sibolga (Imatatsi) meminta dengan tegas agar kontestasi Pilkada di Kota Sibolga tidak melibatkan unsur Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) dalam melakukan kampanye dan penggalangan dukungan.
Demikian ditegaskan ketua Imatatsi Ryan dalam keterangan pers kepada wartawan di Medan, Senin (26/10).
"Membawa-bawa unsur SARA adalah hal yang tentu sensitif, karena akan menimbulkan pengkotak-kotakan di tengah-tengah masyarakat secara kentara. Dampaknya tentu tak baik ke depan," tandas Ryan.
Menurut Ryan, pertarungan politik memang menjadi gengsi tersendiri baik pada pasangan calon maupun lembaga-lembaga politik yang berkentingan. Namun, Ryan mengingatkan agar tak menghalalkan segala cara dalam meraih suara.
"Pilkada harus berlangsung cerdas, mengedepankan visi-misi, kampanye yang ber-marwah, tanpa membawa-bawa sentimen SARA," tandasnya.
Ryan menambahkan, tak hanya soal SARA, menurut ia, pilkada acap kali menyuguhkan pertarungan opini yang menggunakan kata-kata tidak mendidik bahkan mengarah pada 'black campaign'. Menurutnya, isu-isu 'black campaign' kadang tak dapat dibendung oleh masing-masing tim pemenangan. Pilkada Sibolga 2015 memang dipastikan menjadi pertaruhan bagi berjalannya pemerintahan hingga 5 tahun ke depan. Aspek pembangunan, kesejahteraan dan keberpihakan pada kaum marginal harus menjadi alasan yang kuat menentukan pilihan.[rgu]
KOMENTAR ANDA